TIKTAK.ID – Polisi Belanda melepaskan tembakan ke para petani yang memprotes reformasi lingkungan baru, dengan rekaman video yang menunjukkan petugas menembaki sebuah traktor ketika mencoba menghindari penegakan hukum.
Insiden itu terjadi pada Selasa (5/7/22) malam di dekat jalan masuk jalan raya di kota utara Heerenveen, di mana polisi setempat mengklaim “pengemudi traktor berusaha masuk ke petugas dan kendaraan dinas” setelah berhenti, seperti yang dilansir Russia Today.
“Situasi yang mengancam muncul. Tembakan peringatan ditembakkan dan tembakan yang diarahkan ke target,” kata mereka, seraya menambahkan bahwa traktor itu menabrak kendaraan dinas dan tiga tersangka kemudian dihentikan dan ditangkap. Tidak ada yang terluka dalam peristiwa itu.
Namun, rekaman penembakan itu telah beredar di media sosial, dan tampaknya tidak menunjukkan adanya upaya serudukan. Sebagai gantinya, klip itu menggambarkan dua kendaraan yang melaju dari tempat kejadian, tidak ada yang mendekati pejalan kaki, dengan petugas melepaskan tembakan ke yang kedua saat melaju pergi.
Penembakan itu terjadi selama gelombang demonstrasi para petani Belanda, yang secara vokal menentang inisiatif pemerintah untuk memangkas emisi polusi, termasuk nitrogen oksida dan amonia, hingga 50 persen selama delapan tahun ke depan.
Reformasi tersebut kemungkinan akan memukul industri pertanian dengan keras, karena pupuk mengandung nitrogen oksida dalam jumlah besar, dan ternak menghasilkan amonia dalam urine dan feses mereka. Petani mungkin terpaksa mengurangi jumlah ternak atau menghentikan operasi sama sekali.
Banyak yang khawatir reformasi hanya akan membuat mereka gulung tikar, mendorong demonstrasi secara intens dalam beberapa pekan terakhir, termasuk blokade yang dipimpin petani di pusat transportasi utama.
Akhir bulan lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan bahwa petani memiliki hak untuk memprotes, tetapi memperingatkan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan mereka “menciptakan situasi berbahaya” atau “mengintimidasi pejabat”, bahasa yang digemakan oleh polisi di Heerenveen setelah penembakan pada Selasa kemarin.
Sebelumnya, pada Sabtu kemarin, para petani Belanda menutup akses ke pusat distribusi supermarket. Penyiar lokal Nederlandse Omroep Stichting (NOS), melaporkan pengunjuk rasa memblokir beberapa gudang di seluruh negeri, termasuk di kota Heerenveen, Raalte, Deventer, Woerden, Breda, dan Nijkerk. Akibatnya, truk makanan tak dapat mengakses pusat distribusi.
Biro Pusat Perdagangan Makanan (CBL), organisasi supermarket Belanda, mengatakan akan “sama sekali tidak dapat diterima” jika blokade berlanjut.
“Kami telah memanggil otoritas kehakiman dan polisi untuk menangani situasi ini,” kata Direktur organisasi itu, Marc Jansen.
CBL telah meminta pihak berwenang untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut terhadap para demonstran.
“Kita harus bisa mengatasi kesalahan ini,” kata Jansen, dengan alasan bahwa supermarket bukanlah pihak yang terlibat perselisihan.