TIKTAK.ID – Polisi Denmark gagalkan rencana aksi teror yang akan dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Sedikitnya 13 orang ditangkap di Denmark selama beberapa hari terakhir terkait dengan dugaan rencana serangan aksi terorisme. Dari ke 13 orang yang ditangkap itu, delapan di antaranya adalah pria dan lima lainnya adalah wanita.
Polisi meyakini kelompok ini sedang mempersiapkan sebuah rencana serangan di Denmark atau Jerman, dengan juga ditangkapnya satu orang di Jerman yang terkait dengan kelompok ini.
Otoritas keamanan Denmark menyampaikan informasi terbaru terkait dugaan rencana serangan teroris ini dalam konferensi pers pada Jumat (12/2/21), seperti yang dilansir RTnews.
Dalam penangkapan itu, aparat penegak hukum berhasil menyita senjata dan bahan pembuatan bom dari para tersangka. Polisi juga menemukan bendera kelompok teroris Negara Islam atau ISIS, yang menjadi bukti bahwa kelompok ini telah didorong oleh keyakinan Islam garis keras.
Sebanyak 13 orang ditahan sehubungan dengan rencana serangan teror di Denmark, dengan satu orang lainnya yang diyakini terkait dengan penyelidikan telah ditangkap dan ditahan di Jerman.
“Orang-orang ini bisa jadi terinspirasi oleh kelompok ISIS,” kata Kepala Operasi di Dinas Intelijen Denmark, Flemming Dreyer. “Kami telah menemukan bahan dan bagian yang dibutuhkan untuk membuat bom.”
Sebelumnya, tujuh tersangka pertama ditangkap dalam serangkaian penggerebekan polisi selama akhir pekan, dan telah didakwa di bawah tindakan anti-terorisme di Denmark. Polisi mengatakan enam tersangka lainnya ditangkap pada Kamis lalu.
Masih belum jelas apakah tujuh tersangka tambahan telah menghadapi dakwaan sejauh ini, karena polisi mengatakan mereka ditahan atas kaitan dengan tujuh tersangka awal. Juga masih belum diketahui apakah orang yang ditahan di Jerman telah didakwa atau belum.
Penangkapan itu menyusul operasi gabungan unit anti-terorisme Denmark dan Jerman. Pihak berwenang, sejauh ini, belum memberikan rincian pasti tentang dugaan plot tersebut, yang diyakini menargetkan salah satu dari kedua negara itu.
Menteri Kehakiman Denmark, Nick Hækkerup, melalui akun Twitter-nya pada Kamis kemarin menyebut penangkapan itu sebagai “operasi anti-teror terbesar”.
“Sayangnya, kasus tersebut menunjukkan bahwa ancaman teroris terhadap Denmark tetap serius”, tulisnya. “Tapi kami memiliki polisi yang terampil dan waspada yang telah membuktikan bahwa mereka menjaga kami”.