
TIKTAK.ID – Polisi Australia menjatuhkan denda Wakil Perdana Menteri, Barnaby Joyce sebesar 200 dolar Amerika atau setara dengan hampir 3 juta rupiah. Denda itu dikenakan karena Barnaby kedapatan melanggar perintah kesehatan masyarakat dengan tidak mengenakan masker di tempat umum.
Petugas dari Distrik Kepolisian New England segera meluncur ke sebuah pompa bensin di Armidale setelah mendapat informasi bahwa Joyce tidak mengenakan masker, seperti yang dilaporkan ABC.net.
Polisi mengonfirmasi bahwa Joyce dikenakan denda $200 pada pukul 8:00 pagi pada Senin (29/6/21).
Wakil Komisaris Polisi Gary Worboys mengatakan denda itu adalah salah satu contoh tindaklanjut dari polisi terhadap semua pelanggaran yang dilakukan masyarakat.
“Orang itu minta maaf dan bekerja sama dengan polisi yang bersikap tegas dan adil,” katanya.
“Polisi siap siaga 24/7 tepat di seluruh negara bagian dan mereka akan mengambil tindakan, dan tentu saja insiden di Armidale adalah bukti nyata bahwa polisi akan menyelidiki dan mengambil tindakan.”
Joyce baru-baru ini kembali ke posisi Wakil Perdana Menteri setelah kepemimpinan mantan pemimpin Nationals Michael McCormack.
Joyce mengundurkan diri sebagai pemimpin dan Wakil PM pada 2018 setelah menghadapi tekanan yang berkelanjutan.
Dia dituduh melakukan pelecehan seksual -klaim yang dia bantah dengan keras. Selain itu, ia juga diketahui berselingkuh dengan mantan stafnya.
Perselingkuhan itu menyebabkan Perdana Menteri Malcolm Turnbull memperkenalkan apa yang disebut “larangan gila”, yang melanggar kode etik menteri untuk berhubungan seks dengan staf.
Investigasi Partai Nasional atas tuduhan pelecehan seksual tidak menemukan adanya bukti terkait masalah tersebut.
Pada hari yang sama, polisi juga menangani pelanggaran kesehatan masyarakat lainnya ketika seorang pria dan wanita didakwa pelanggaran dan juga melakukan penyerangan setelah mereka diduga menolak untuk check-in dengan kode QR di sebuah restoran di Forster.
Sekitar pukul 19:15 waktu setempat, pasangan itu datang ke restoran Wharf Street dan diminta oleh staf untuk masuk menggunakan kode QR. Mereka menolak, karena itu mereka kemudian diminta untuk pergi.
Polisi mengatakan pria itu menolak pergi, sebuah botol air dilempar dan pemiliknya, seorang pria berusia 39 tahun, ditinju.