TIKTAK.ID – DPP Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) diketahui telah melayangkan somasi kepada politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Hal tersebut bermula dari cuitan Rachland di Twitter yang menyebut makam Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dibangun menggunakan anggaran negara.
Rachland membuat cuitan itu sebagai pembanding atas polemik pembangunan Museum Presiden ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan yang memperoleh dana dibah sebesar Rp9 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Apa yang Saudara katakan adalah sangat tidak benar atau tendensius dan mengada-ada. Hal itu pun membuat para santri Gus Dur merasa terlecehkan. Pasalnya, makam Gus Dur sepenuhnya dibiayai oleh keluarga inti”, ujar Ketua Umum DPP Barikade Gus Dur Priyo Sambadha dalam somasinya, seperti dilansir Tempo.co, Sabtu (20/2/22).
Baca juga : Banjir Jakarta Hari ini Jadi Sorotan Media Asing
Menurut Priyo, memang ada anggaran dari negara, namun anggaran itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan demi kelancaran lalu lintas. Infrastruktur jalan itu diperlukan karena ada ribuan peziarah yang hadir setiap harinya sepanjang tahun ke makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Selain itu, anggaran dari negara juga digunakan untuk membangun Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari di Jombang.
“Jadi sama sekali tidak digunakan untuk membiayai makam Gus Dur,” tegas Priyo.
Baca juga : Jakarta Dikepung Banjir, Anies Tetap Targetkan Surut dalam 6 Jam
Lebih lanjut, Barikade Gus Dur meminta Rachland agar mencabut pernyataannya, serta menyampaikan permohonan maaf sebelum Barikade Gus Dur melakukan tindakan hukum.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Barikade Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk mengklaim bahwa somasi dan surat terbuka ini murni berasal dari para santri. Ia menyebut keluarga Gus Dur sama sekali tak terlibat dalam somasi dan surat terbuka ini.
Lantas putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid menyatakan makam Gus Dur hingga saat ini dibiayai oleh keluarga Ciganjur, termasuk prasasti. Ia menyampaikan hal itu melalui akun Twitternya.
Baca juga : Ini Sejumlah Langkah Anies Baswedan Atasi Jakarta yang Dikepung Banjir
Alissa Wahid juga membenarkan anggaran negara dipakai untuk pembangunan jalan raya dan lahan berjualan warga.
Alissa memaparkan, ada 1,5 hingga 2 juta peziarah setiap tahun ke makam Gus Dur.