
TIKTAK.ID – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bukhori Yusuf menyoroti langkah Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang memberikan pekerjaan kepada sejumlah tunawisma di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia menganggap langkah Risma itu berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta yang akan datang. Ia pun menilai Risma sudah mulai mendekati sejumlah pihak, termasuk perusahaan BUMN.
“Jadi intinya, Ibu Risma sudah mulai merekrut berbagai pihak, termasuk BUMN-BUMN untuk menjadi tim suksesnya pada Pilkada DKI nanti,” ujar Bukhori, seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (22/1/21).
Oleh sebab itu, Bukhori mengaku merasa khawatir berbagai program di Kemensos akan terabaikan, jika Risma lebih suka dan lebih sibuk mempersiapkan diri menghadapi Pilkada DKI Jakarta mendatang. Kemudian Bukhori mengingatkan Risma bahwa persoalan mendasar di Kemensos yang harus diselesaikan yakni terkait kemiskinan.
Baca juga : Politisi PDIP Tegaskan Tewasnya Laskar FPI Tak Ada Hubungannya dengan Jokowi
“Saya jadi khawatir kalau fokus yang ada di kepala menteri secara tidak disadari adalah melakukan pemenangan Pilkada DKI, maka program-program Kemensos bisa terabaikan. Bahkan bisa jadi tidak menyelesaikan persoalan mendasar di Kemensos, yaitu kemiskinan,” tutur anggota Komisi VIII DPR RI itu.
Seperti telah diberitakan, sebelumnya Risma telah memberikan pekerjaan kepada 15 orang tunawisma di perusahaan BUMN PT Waskita Karya. Risma sendiri ikut mengantarkan para tunawisma itu ke tempat kerjanya, tepatnya di lokasi proyek Tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis kemarin (21/1/21).
Tidak hanya itu, Risma juga sempat memberikan pekerjaan kepada lima tunawisma di anak perusahaan BUMN PT PP Properti Tbk di Grand Kamala Lagoon, Bekasi.
Baca juga : Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Doni Monardo Positif Corona
Sementara itu, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menyebut Risma mempunyai potensi untuk menjadi lawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, dalam Pilkada DKI, jika jadi digelar 2022 atau 2023. Ia memaparkan, peluang tersebut bisa semakin terlihat jika Risma mampu bekerja maksimal sebagai Mensos untuk modal maju di Pilkada DKI mendatang.
“Bergantung dari produktivitas. Kalau produktivitas bagus, maka akan berpengaruh besar. Tapi kalau terganggu, ya tidak cukup untuk kapitalisasi modal sosialnya,” jelas Ubed, Desember 2020 lalu.