PKS Bakal Gelar Musyawarah Majelis Syura Bahas Jadi Oposisi atau Koalisi

TIKTAK.ID – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut bakal menentukan sikap sebagai oposisi atau bergabung ke dalam koalisi pemerintahan usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 melalui Musyawarah Majelis Syuro.
Menurut Juru Bicara PKS, M. Kholid, Musyawarah Majelis Syuro akan diselenggarakan usai penghitungan suara Pemilu dan Pilpres 2024 selesai dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Maret mendatang.
“Musyawarah Majelis Syuro yang akan menentukan apakah PKS menjadi koalisi atau oposisi,” ujar Kholid dalam keterangannya, pada Senin (19/2/24), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Ditanya Soal Rencana PDIP Jadi Oposisi Prabowo, Begini Tanggapan Jokowi
Kholid menyebut PKS tidak mau membicarakan posisi sebagai koalisi atau oposisi sejak dini. Sebab, kata Kholid, penghitungan suara belum selesai dan para saksi masih berjuang mengawal suara.
“Kami ingin proses Pemilu ini Jurdil. Bila ada kekurangan dan kecurangan ya harus dikoreksi dan diluruskan, sehingga hasil Pemilu legitimate dan kredibel,” tegas Kholid.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2024, PKS mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai Capres-Cawapres. PKS juga berkoalisi dengan NasDem dan PKB.
Baca juga : Bentuk Tim Khusus Lawan Kecurangan Pemilu, TPN Ganjar-Mahfud: Untuk Selamatkan Demokrasi
Kemudian berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga, pasangan yang diusung PKS tersebut kalah suara dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan Anies-Muhaimin pun saat ini tertinggal di hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pilpres 2024.
Sebaliknya, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran semakin unggul. Prabowo-Gibran sendiri adalah pasangan yang diusung oleh Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, PSI, Gelora, Garuda, dan Prima.
Berdasarkan data Sirekap KPU per Senin (19/2/24) pukul 06.58, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan sebanyak 54.496.002 suara alias 58,3 persen. Data yang sudah masuk 579.991 dari 823.236 TPS (70,45 persen). Sementara itu, Anies-Muhaimin memperoleh 22.759.971 suara atau 24,35 persen.
Baca juga : Tolak Hasil Pilpres 2024 dan Desak Gelar Ulang Pemilu, Relawan Ganjar-Mahfud Deklarasi ‘Petisi Brawijaya’
Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga memprediksi PDI-P dan PKS akan menjadi partai oposisi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“PDI-P dan PKS punya peluang besar untuk menjadi partai oposisi. Dua partai ini sudah terbiasa menjadi partai oposisi,” jelas Jamiluddin, pada Senin (19/2/24), seperti dilansir Kompas.com.