TIKTAK.ID – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diketahui telah membuka komunikasi membahas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu termasuk dengan berbagai tokoh yang mempunyai elektabilitas tinggi, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengungkapkan hal itu untuk menanggapi hasil survei Charta Politika beberapa waktu silam. Kedua Kepala Daerah tersebut memperoleh dukungan yang cukup besar dari pemilih PKB.
“Jika Mas Ganjar dan Pak Anies tertarik bersama PKB, maka silakan menyampaikan maksud dan keinginannya,” ujar Jazilul, Sabtu (25/12/21), seperti dilansir Medcom.id.
Baca juga : Yasonna Resmikan Gereja Wasiat Mendiang Istri di Deli Serdang
Menurut jajak pendapat yang dilakukan pada 29 November hingga 6 Desember 2021, Ganjar mendapat dukungan sebanyak 31 persen. Sementara Anies memperoleh 26 persen dari pemilih PKB.
Kemudian Wakil Ketua MPR tersebut mengklaim bahwa PKB sangat ingin menjadi salah satu aktor utama dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang dengan mengusung Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar sebagai Capres.
Jazilul lantas mengaku keinginan mengusung Muhaimin itu adalah aspirasi sebagian besar kader. Dia menegaskan, PKB telah membuat deklarasi bakal mendorong Muhaimin maju sebagai Capres 2024.
Baca juga : Polri Naikkan Pangkat Direktur Densus 88 Jadi Jenderal Bintang 1
“PKB akan tetap berusaha mengusung Gus Muhaimin,” tutur Jazilul.
Sebelumnya, Jazilul sempat mengklaim belum ada satu pun tokoh yang memiliki elektabilitas di atas 30 persen. Oleh sebab itu, dia menyebut PKB memilih terus memperjuangkan Muhaimin sebagai Capres dalam Pemilu 2024.
“Bila ada yang bertanya siapa yang akan dicalonkan oleh PKB, maka jawabannya satu, yakni Gus Muhaimin,” ucap Jazilul dalam keterangannya, Senin (6/12/21), mengutip Suara.com.
Baca juga : Pengamat: Kemesraan Jokowi-Prabowo Bakal Berlanjut di 2024
Meski begitu, Jazilul mengakui PKB juga membuka peluang terhadap nama-nama potensial lainnya. Hanya saja, kata Jazilul, PKB menerima mereka untuk diduetkan sebagai wakil Muhaimin.
“Kalau ada calon lain yang ingin diduetkan, seperti Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Ridwan Kamil, ya oke saja. Tapi tetap Gus Muhaimin Capresnya,” terang Jazilul.
Jazilul menganggap Muhaimin telah terbukti sukses. Dia memaparkan, tidak hanya dalam memimpin partai, tapi juga melihat rekam jejak Muhaimin sebagai pimpinan DPR dan MPR.