Pindad Siap Produksi 5.000 Mobil Usai Prabowo Wajibkan Semua Menteri Pakai Maung
TIKTAK.ID – PT Pindad ditargetkan untuk memproduksi sebanyak 5.000 mobil Maung Pindad selama 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, mobil buatan dalam negeri tersebut bakal dipakai oleh para menteri dan pejabat di Jakarta.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Anto Mukti (AM) Putranto menyampaikan hal itu ketika ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (30/10/24).
“Mobil itu diwajibkan semuanya. Itu adalah program 10 ribu ke depan, untuk yang 100 hari kerja 5 ribu sekian dan itu akan berlanjut,” ujar AM Putranto dalam kesempatan tersebut, seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : Kemlu RI: 116 WNI di Lebanon Belum Dievakuasi, Mayoritas Pilih Tetap Tinggal
Menurut Putranto, pengadaan mobil dinas Maung ini akan diutamakan bagi seluruh Menteri dan Eselon I yang bekerja di Jakarta.
“Semuanya (menteri), eselon 1 bahkan (wajib),” tutur Putranto.
Adapun pengadaan bagi pejabat daerah dilakukan belakangan, usai pejabat di Jakarta sudah menggunakan Maung.
“Prioritas di sini, karena nanti kalau dibagi semua kan enggak kebagian. Kalau 10 ribu artinya kan diprioritaskan (di tingkat pusat),” terang Putranto.
Baca juga : Kaget Tom Lembong Terjerat Korupsi, Surya Paloh: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi
Tak hanya itu, Putranto juga menjamin bahwa mobil produksi Pindad itu mempunyai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai dengan 70 persen. Sementara 30 persen material sisanya berasal dari luar negeri.
“Mobil itu luar biasa TKDN sudah 70 persen, lalu untuk 30 persen itu dari Korea, Mercy, SsangYong, lantai dasar, mesin, sama kerangka,” ucap Putranto.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi sempat mengumumkan bahwa anggota Kabinet akan menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad (Persero). Dia mengeklaim semangat yang ingin digelorakan Presiden Prabowo Subianto yaitu Indonesia harus punya mobil buatan sendiri.
Baca juga : PDIP Tegaskan Siap Dukung Siap Kritik Kebijakan Prabowo, Ini Syaratnya
Sebagian menteri sendiri sudah menyatakan siap bila diperintahkan menggunakan Pindad Maung untuk aktivitas dinas sehari-hari. Mulai dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, sampai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.
Di sisi lain, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio mendesak Pemerintah menjelaskan sertifikat mobil Maung sebagai mobil dinas para pejabat. Dia menegaskan bahwa Pemerintah tak bisa begitu saja mengeklaim Maung buatan Pindad yang diwacanakan untuk mobil operasional menteri itu murni buatan Indonesia tanpa ada bukti sertifikat.