TIKTAK.ID – Diketahui pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (20/7/20) kemarin.
Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas upaya menghadapi dampak pandemi virus Corona (Covid-19) di berbagai sektor, khususnya kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Bagi PAN, saatnya kita sebagai bangsa untuk bahu membahu menghadapi ancaman krisis ekonomi sebagai dampak Covid-19,” ujar Eddy, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (21/7/20).
Baca juga : Tok! 18 Lembaga ini Resmi Dibubarkan Jokowi, Berikut Daftarnya
Dalam pertemuan itu turut hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Sutrisno Bachir. Waketum PAN yang juga mantan menteri Presiden Jokowi, Asman Abnur juga hadir.
Eddy mengklaim meski PAN berada di luar pemerintahan, namun partainya tetap akan mendukung Pemerintah dalam situasi sulit seperti ini.
“Kepentingan rakyat yang diutamakan. Perbedaan politik apapun bentuknya sudah harus dikesampingkan,” terang Eddy.
Baca juga : Luhut Cerita Sering Dikritik Jokowi Habis-habisan, Masalah Apa?
Eddy menyatakan dalam pertemuan itu, PAN banyak memberi masukan terkait upaya pemulihan ekonomi yang kini lesu akibat pandemi. Ia menyebut masukan-masukan ini khususnya datang dari Hatta Rajasa dan Sutrisno Bachir.
“Kehadiran keduanya yang juga merupakan mantan Ketua Umum PAN sekaligus pelaku ekonomi, dapat makin menguatkan komitmen PAN untuk memberi terobosan-terobosan guna mempercepat pemilihan ekonomi nasional,” tutur Eddy.
Sementara Zulkifli Hasan menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan, toleransi dan solidaritas sesama, khususnya di era pandemi Covid 19. Apalagi, pandemi tersebut membawa krisis kesehatan dan perekonomian secara global.
Baca juga : Wow! Hasil Survei Terbaru Prabowo Keok Lawan Anies Baswedan
Meski begitu, Eddy menegaskan bahwa dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan tentang peluang PAN bergabung ke dalam Kabinet Jokowi. Sebab menurutnya, hal itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Kita tidak membahas hal itu kemarin, karena kita menghormati hak prerogatif Presiden,” ucap Eddy.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi belum lama ini mengancam akan melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet. Ancaman tersebut diungkapkan Jokowi di hadapan para menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana. Jokowi melontarkan pernyataan itu karena merasa tak puas dengan kinerja para menteri dalam menangani pandemi Covid-19.