
TIKTAK.ID – Perundingan damai di Afghanistan kemungkinan akan sedikit tersendat sebab Afghanistan menolak membebaskan ratusan tahanan yang dituduh melakukan beberapa serangan paling kejam. Keputusan Afghanistan ini didukung kekuatan Barat. Sementara, Taliban menuntut pembebasan tahanan sebagai syarat untuk memulai pembicaraan damai, tulis Reuters.
Ini merupakan langkah akhir dari jalan menuju perundingan damai, jika masalah ini terselesaikan maka perdamaian intra-Afghanistan di Qatar untuk mengakhiri 18 tahun perang akan segera tercapai.
“Ini merupakan bagian yang paling diperdebatkan saat ini, yaitu masalah tahanan,” kata sumber senior Pemerintah Kabul kepada Reuters. Dua diplomat Eropa, seorang diplomat Asia dan seorang pejabat Afghanistan lainnya mengonfirmasi hal ini.
“Ada beberapa pejuang Taliban yang berbahaya yang disebutkan dalam daftar, dan membebaskannya secara harfiah melewati garis merah,” kata seorang diplomat senior Eropa.
“Beberapa anggota NATO merasa sangat tidak nyaman untuk mendukung pembebasan tahanan Taliban yang berada di balik serangan bunuh diri skala besar pada kelompok minoritas dan ekspatriat.”
Taliban melakukan perjanjian penarikan pasukan dengan Amerika pada Februari lalu untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan. Namun, kelompok pemberontak itu bersikeras agar Pemerintah membebaskan daftar 5.000 tahanan Taliban.
Persyaratan itu menyebabkan penundaan berbulan-bulan pembicaraan damai karena Pemerintah Afghanistan pada awalnya menolak untuk membebaskan banyak tahanan sebelum perundingan.
Jika semua tahanan dibebaskan, termasuk mereka yang dituduh membunuh banyak warga sipil dalam beberapa serangan paling berdarah di Afghanistan, maka akan memberi kesan bahwa kelompok pemberontak lebih unggul dari Pemerintah, sementara negosiasi sedang berlangsung, kata sumber tersebut.
Reuters mengatakan para sumber berbicara dengan syarat anonim karena kepekaan masalah ini.
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada Kamis (18/6/20) mengatakan bahwa kelompok itu masih bersikeras agar 5.000 tahanan dibebaskan, sehingga pembicaraan damai dapat segera dimulai.
Pemerintah Afghanistan telah menyetujui sebagian persyaratan itu dengan membebaskan sekitar 3000 tahanan dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah juga mengatakan siap membebaskan semua tahanan seperti pada tuntutan, kecuali beberapa ratus tahanan, kata sumber-sumber Pemerintah. Taliban juga telah membebaskan ratusan tahanan mereka.
Satu sumber keamanan Afghanistan dan satu sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat mengatakan keberatan yang sama dengan NATO dan Pemerintah Afghanistan untuk membebaskan tahanan Taliban yang terlibat dalam serangan besar yang menimbulkan banyak korban.
Termasuk di antaranya adalah tahanan yang terlibat serangan skala besar, seperti pemboman truk 2017 di dekat Kedutaan Jerman di Kabul, yang menewaskan lebih dari 150 orang, menurut dua orang sumber.
Namun, Taliban membantah pelaku penyerangan berskala besar termasuk dalam daftar tahanan Taliban yang dituntut untuk dibebaskan.
“Tidak ada orang seperti itu dalam daftar tahanan kami, seperti yang dikatakan Pemerintah Kabul, ini hanya alasan untuk menghambat proses perdamaian,” kata Mujahid.