
TIKTAK.ID – Stroke adalah salah satu kondisi darurat medis yang memerlukan pertolongan dengan cepat dan tepat. Sebab, penanganan yang terlambat dan keliru dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang hingga mengancam nyawa.
Oleh sebab itu, kita perlu memahami langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ketika ada seseorang, khususnya keluarga atau kerabat dekat yang mengalami serangan stroke.
Praktisi perawat dari Comprehensive Stroke Center di Penn Medicine, Jean D.Luciano menjelaskan, ada beberapa hal penting yang perlu kita lakukan ketika melihat seseorang mengalami serangan stroke.
Ia mengatakan stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat sehingga fungsi tubuh terganggu. Oleh sebab itu, ia menyebut semakin lama penanganan, maka semakin banyak pula peluang kerusakan otak yang bisa terjadi.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini langkah yang penting dilakukan jika melihat orang yang mengalami serangan stroke:
Panggil pertolongan medis
Jika tidak tahu apa yang harus dilakukan, maka segera panggil ambulans atau pertolongan medis. Luciano menyatakan gejala stroke memang sulit terdeteksi, tetapi jika menemukan orang sekitar kita tiba-tiba mengalami serangan stroke, ia pun menyarankan untuk menghubungi nomor darurat medis.
“Ketika menelepon, beritahukan kepada petugas jika orang tersebut mengalami gejala stroke,” tutur Luciano.
Di Indonesia sendiri, nomor darurat untuk ambulans atau pertolongan medis yakni 118 dan 119.
Melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR)
Sebagian besar pasien stroke memang tidak memerlukan CPR. Tetapi jika orang yang mengalami serangan stroke sampai tidak sadarkan diri, maka periksa denyut nadi dan pernapasannya. Jika denyut nadi dan pernapasan tidak terasa, segera lakukan CPR dengan cara membaringkan pasien ke permukaan yang keras. Kemudian tekan bagian tengah dada dengan kecepatan satu hingga dua tekanan per detik, dan lakukan sebanyak 30 atau sekitar200 kali per menit. Periksa juga apakah tanda-tanda nadi dan pernapasan sudah terasa. Jika belum terbiasa melakukan CPR, kita dapat meminta petugas medis untuk memandu kita melakukannya melalui telepon.
Hindari memberikan obat atau makanan
Terdapat dua jenis stroke yang sering terjadi, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah yang pecah, sementara stroke iskemik terjadi karena adanya pembekuan di pembuluh darah.
“Stroke iskemik lebih sering terjadi ketimbang hemoragik, tapi kita tidak bisa membedakannya sampai ada diagnosa medis,” terang Luciano.
Karena itu, demi keamanan, jangan berikan obat atau makanan apa pun kepada seseorang yang mengalami serangan stroke. Sebab, seringkali stroke juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk menelan.
Pahami gejalanya
Memahami tanda-tanda stroke adalah komponen penting dalam mengatasi situasi darurat akibat serangan stroke. Beberapa gejala bisa saja terlihat tak jelas, namun ada pula yang bisa kita amati dengan jelas.
Sejumlah gejala stroke yakni kelumpuhan di satu sisi wajah atau tubuh, penglihatan kabur atau menghilang, tiba-tiba kesulitan berbicara, kesulitan menelan, mual, kehilangan keseimbangan, sakit kepala mendadak, kebingungan, hilang kesadaran, serta pusing.