
TIKTAK.ID – Pasukan pro kelompok Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional berhasil merebut dua kota di barat Ibu Kota Libya, Tripoli pada Senin kemarin. Dua kota itu dikuasai setelah terjadi pertempuran sengit dengan menggunakan serangan pesawat tanpa awak, seperti yang dilaporkan Reuters.
Dua kota yang dikuasai itu, Surman dan Sabratha menjadi keuntungan yang signifikan bagi GNA, terutama dari saingannya kelompok Tentara Nasional Libya (LNA) yang setia kepada komandan pemberontak, Khalifa Haftar.
Kemenangan ini juga merupakan terlepasnya beberapa tekanan bagi GNA yang bermarkas di Tripoli. Selama ini mereka berjuang dengan pemadaman air dan listrik dalam beberapa hari terakhir akibat blokade minyak dari pelabuhan minyak yang berada di timur dan dikuasai oleh kelompok LNA.
Baca juga: Ada Jejak Militer Amerika di Deretan Penyokong Dana Besar untuk Perusahaan Pembuat Vaksin Corona
Situasi di Libya terpecah-pecah menjadi banyak faksi yang saling bertikai antara mereka yang bermarkas di Tripoli dan wilayah timur sejak 2014. Pada tahun lalu pertikaian meningkat dengan keterlibatan pihak asing ketika LNA menyerang Ibu Kota Tripoli.
Saksi mata dari kedua belah pihak Senin lalu mengatakan pasukan yang berpihak kepada GNA mengambil alih penuh kota Surman, sekitar 60 km barat Tripoli dan kota Sabratha di sebelah barat Surman. Dua daerah itu telah menjadi pusat penyelundupan imigran dan militan Islam dalam beberapa tahun terakhir.
Dewan kota pro-LNA mengatakan serangan fajar itu menewaskan dan melukai sejumlah serdadu.
“Suara drone di atas kota itu seperti sarang lebah,” kata seorang warga. “Ada banyak serangan udara.”
Halaman selanjutnya…