TIKTAK.ID – Brokoli dan kembang kol memiliki bentuk yang serupa. Kedua sayuran ini pun berasal dari famili yang sama, dan memiliki beberapa kesamaan dalam hal nutrisi dan manfaat.
Namun, brokoli dan kembang kol ternyata memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Brokoli dan kembang kol memiliki kalori yang rendah, dan kaya akan vitamin dan mineral. Keduanya berserat tinggi, mengandung nutrisi penting, membantu mengontrol gula darah, dan menjaga kesehatan jantung.
Brokoli dan kembang kol juga kaya akan vitamin C yang baik untuk pembentukan tulang, meningkatkan imunitas, dan menyembuhkan luka. Sayuran ini juga kaya akan mikronutrien seperti folat, potasium, tembaga, dan mangan.
Meski begitu, brokoli mengandung vitamin C dan K dalam jumlah yang lebih tinggi. Sementara kembang kol mengandung asam pantotenat dan vitamin B-6 yang lebih banyak.
Mengutip Kompas.com, brokoli dan kembang kol sama-sama memiliki manfaat kesehatan berikut:
Sumber antioksidan
Brokoli dan kembang kol kaya antioksidan, yang dapat bermanfaat mengurangi kerusakan sel, mengurangi peradangan, dan melindungi diri dari penyakit kronis. Kembang kol merupakan sumber antioksidan baik, seperti asam protocatechuic, asam coumaric, dan asam vanili. Sementara brokoli kaya lutein dan zeaxanthin, yang penting untuk kesehatan mata.
Mencegah kanker
Brokoli dan kembang kol mengandung sejumlah antioksidan yang berpotensi membantu melindungi tubuh dari jenis kanker tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan asupan rutin sayuran seperti brokoli dan kembang kol dapat menurunkan risiko jenis kanker tertentu.
Berdasarkan hasil riset yang meneliti 1.950 wanita, mengonsumsi sayuran silifer seperti brokoli dan kembang kol, bisa menurunkan risiko kanker ovarium secara signifikan. Jenis sayuran ini pun dapat menurunkan risiko kanker perut, payudara, kolorektal, paru-paru, dan prostat.
Menjaga kesehatan jantung
Beberapa penelitian menyatakan mengonsumsi brokoli atau kembang kol meningkatkan kesehatan jantung. Pasalnya, serat yang tinggi dalam brokoli dan kembang kol dapat mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Antioksidan yang terkandung pada dua jenis sayuran tersebut juga telah terbukti meningkatkan kesehatan jantung pada beberapa penelitian hewan.