
TIKTAK.ID – Sebuah rumah di lingkungan Cypress Hills, Brooklyn, New York itu masih dihiasi dengan balon ulang tahun, ketika seorang pria berusia 20 tahun tergeletak tewas ditembak, pada tengah malam Minggu (5/7/20). Satu dari 64 orang dilaporkan terluka atau terbunuh selama akhir pekan di tengah meningkatnya penembakan bersamaan dengan peringatan 4 Juli.
Ibu dan saudara perempuan pria itu duduk di kursi taman seberang jalan. Dengan masih diselimuti duka mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan para detektif. Sementara di dekat mereka di area garis polisi, penduduk sekitar seolah tak peduli dengan peristiwa itu dan terus menyalakan kembang api, seperti yang dilaporkan Reuters.
Kepolisian New York mencatat 64 orang terluka dan 11 tewas dalam 45 penembakan yang terjadi dalam pekan peringatan kemerdekaan Amerika 4 Juli itu. Jumlah itu mereka bilang, meningkat hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan periode tiga hari peringatan kemerdekaan yang sama pada tahun lalu.
Di Chicago, 87 orang terluka dan 17 tewas, termasuk dua anak-anak. Di Atlanta, lebih dari 30 orang terluka dan lima orang tewas dalam penembakan sejak Jumat lalu.
Kepala Kepolisian New York, Terence Monahan mengatakan kekerasan itu terkait dengan banyak faktor. Salah satunya kebijakan pembebasan terdakwa yang masih menunggu persidangan atas pelanggaran ringan dan tindak pidana tanpa kekerasan.
“Kita bisa memperbaikinya,” kata Monahan pada briefing, Senin (6/7/20). “Kami membutuhkan kerja sama dengan orang-orang yang takut keluar dari gedung mereka sekarang.”
Monahan juga mengatakan permusuhan terhadap penegakan hukum setelah kematian George Floyd 25 Mei ketika dalam tahanan Minneapolis telah membuat beberapa orang berani bertindak karena percaya “bahwa polisi tidak bisa melakukan apa-apa lagi”.
Namun para pejabat dan kriminolog sering tidak sepakat tentang penyebab meningkatnya kejahatan, kecuali mengatakan bahwa penyebabnya sangat kompleks dan diperburuk oleh pandemi pada tahun ini yang menewaskan lebih dari 23.000 penduduk kota dan mendatangkan malapetaka pada pekerjaan dan ekonomi.
“Tidak ada satu alasan untuk hal seperti ini,” kata Wali Kota Bill de Blasio kepada wartawan, Senin. “Fakta bahwa sistem pengadilan tidak berfungsi, ekonomi tidak berfungsi, orang-orang telah terpuruk selama berbulan-bulan: begitu banyak masalah yang mendasari tantangan ini.”
Sementara Direktur Program Kelompok Nirlaba Lingkungan East Flatbush Village, Chidi Duke mengatakan kekerasan itu menjadikan trauma.
“Selama akhir pekan Fourth of July, beberapa anak harus dibawa keluar dari lingkungan karena mereka takut dengan suara petasan setelah mendengar senjata menembaki blok mereka,” katanya.
Terlepas dari kenaikan baru-baru ini, jumlah kejahatan dengan kekerasan di Amerika Serikat telah berkurang sekitar setengahnya jika dihitung sejak era 1990-an.
Di New York City, kejahatan besar telah menurun lebih dari 80% sejak 1990. Di Chicago, kejahatan dengan kekerasan juga telah menurun selama dua dekade terakhir, meskipun kota tersebut mengalami musim panas yang sangat mematikan pada 2016 lalu.