TIKTAK.ID – Mi instan merupakan salah satu makanan cepat saji yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Pasalnya, rasa mi instan memang enak. Apalagi, mi instan telah hadir dalam berbagai rasa sehingga tak membosankan saat menyantapnya. Selain itu, cara penyajian yang mudah juga membuat mi instan menjadi primadona kaum milenial yang sering disibukkan dengan jam kerja.
Meski begitu, makanan ini telah terbukti secara klinis tidak dapat dikonsumsi berlebihan. Sebab, mengonsumsi mi instan secara berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Oleh sebab itu, agar kita tidak mudah tergoda bujuk rayu kenikmatan mi instan, perlu mengetahui alasan mi instan tidak baik bagi kesehatan.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini sejumlah alasan mengapa makanan siap saji ini tak baik untuk kesehatan:
Mengandung lemak jahat
Mi instan diketahui mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans. Karena itu, mengonsumsi mi instan secara berlebihan akan menyebabkan zat tersebut meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Padahal, kadar kolesterol yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Sulit dicerna
Mi instan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dicerna tubuh. Hal itu pun bisa membebani proses pencernaan. Selain itu, proses tersebut bisa mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin. Kandungan pengawet di dalamnya juga dapat memicu penyakit asma, kecemasan, dan diare.
Tinggi kandungan garam
Kandungan garam yang ada pada mi instan sangat tinggi. Berdasarkan hasil riset 2014 dalam American Journal of Hypertension, konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia. Hal itu disebabkan, mengonsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Dua penyakit itu pun tergolong “silent killer” yang berbahaya.
Terbuat dari tepung terigu yang diproses tinggi
Perlu diketahui, sebagian besar mi instan terbuat dari tepung terigu yang telah digiling, disuling, dan mengalami proses pemutihan. Bahan yang telah mengalami pemrosesan tinggi tentu mengandung nutrisi yang rendah. Apalagi, tepung terigu yang telah mengalami pemrosesan tinggi mengandung kalori kosong. Maka dari itu, jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu obesitas.