TIKTAK.ID – Terkadang sejumlah orang merasa energinya terkuras akibat pekerjaan, tuntutan untuk menjadi orangtua atau pasangan yang sempurna, dan berbagai hal lain dalam kehidupan. Saat energi terkuras, biasanya kita akan mudah kelelahan dan merasa cemas.
Jika Anda sedang merasakan hal itu, sebaiknya mengambil jeda sejenak demi kesehatan mental. Anda bisa memanfaatkan jeda itu untuk bersantai dan melepas semua tekanan dalam hidup.
Psikolog Amy Sullivan menjelaskan, seseorang harus mengambil jeda dari aktivitas harian ketika sudah mudah mengalami gelisah, kelelahan fisik atau mental, cemas, atau tidak bisa fokus.
“Saat ini orang-orang mulai menyadari kalau kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” terang Amy, seperti dilansir Kompas.com.
Gejala fisik memang sangat mudah dirasakan, tapi lain halnya dengan lelah secara emosional. Beberapa gejala kelelahan emosional yang harus Anda waspadai di antaranya mudah murah, menarik diri dari hal-hal yang dulu menyenangkan dan bermakna, terus merasa cemas, serta merasa terlepas dari pekerjaan dan orang lain.
Kemudian gejala lainnya adalah sinisme, kurangnya motivasi atau fokus, merasa lelah, tidak merawat diri sendiri secara fisik atau emosional, dan merasa sakit.
Bila Anda sedang merasakan itu semua, bisa jadi pertanda bahwa Anda sedang burnout atau lelah secara emosional. Anda pun perlu bertanya kepada diri sendiri, apa yang Anda butuhkan, apakah Anda perlu istirahat atau waktu untuk sendirian.
Sulivan menilai jeda untuk istirahat biasanya berkisar 24 jam. Meski begitu, dia mengatakan setiap orang tentu punya kebutuhan yang berbeda dalam mengatasi lelahnya emosi mereka.
Dia memaparkan, bagi mereka yang belum mencapai burnout dan hanya berusaha untuk mencegahnya, maka berjalan-jalan selama satu jam di hutan mungkin tepat seperti yang mereka butuhkan.
Contoh aktivitas yang bisa Anda lakukan saat sedang mengambil jeda untuk istirahat yakni pergi ke yoga atau spa, menemui seorang teman untuk sarapan, tetap di rumah dan menonton acara favorit Anda, pergi memancing atau hiking, berendam, mendengarkan musik, dan berolahraga.
“Ini soal mematikan respons sistem saraf simpatik yang mengatur respons stres,” terang Sullivan.
Akan tetapi, bila Anda sudah mengambil cuti beberapa hari dan tidak merasa lebih baik, mungkin ada sejumlah masalah mendasar yang terjadi.
“Jika mengambil jeda tetap tidak membuat Anda membaik, bisa jadi itu merupakan gejala depresi,” jelas Sulivan.
Depresi sendiri akan tampak berbeda untuk setiap orang, namun tanda utamanya adalah hilangnya minat. Bila Anda sedang mengalami hal ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.