TIKTAK.ID – Gabungan Pengusaha (GP) Jamu keberatan dengan kegiatan impor yang dilakukan oleh Satgas Lawan Covid DPR-RI. Sebab, kegiatan impor tersebut tidak diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan industri jamu dalam negeri.
Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi menyebut Satgas DPR-RI melakukan impor jamu secara besar-besaran untuk dibagikan ke rumah sakit rujukan Corona tanpa koordinasi ke BPOM.
“Saya keberatan dengan hal ini. Indonesia pun bisa membuat formula yang terkandung di dalam jamu impor tersebut, itu yang membuat saya keberatan,” ujar Ranny dalam RDPU Virtual, seperti dilansir Kompas.com, Senin (27/4/20).
Baca juga : Dituduh Lapor Anies Lewat Twitter Soal Masjid Masih Gelar Tarawih, Rumah Warga ini Dirusak Massa
Ranny mengaku hal tersebut bukan masalah materi, melainkan penghargaan untuk jamu Indonesia. Ia pun mempertanyakan impor jamu dalam jumlah besar tetapi BPOM tidak diajak bicara soal donasi obat sebanyak itu.
Sementara Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan sejauh ini produk jamu memang secara klinis belum diuji untuk Corona karena belum ada kesempatan untuk dipakai pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan.
“Data-data yang dimiliki saat ini hanya testimoni saja. Tapi kami bersama LIPI, UGM, dan Kalbe Farma berencana melakukan uji klinis beberapa jamu untuk diuji coba dengan Covid-19,” terang Inggrid.
Baca juga : Lama Pasif Akibat Positif Corona, Kini Menhub Budi Karya Ikut Rapat Terbatas Bareng Jokowi
Halaman selanjutnya…