TIKTAK.ID – Bintang “Star Wars”, Daisy Ridley mengungkapkan bahwa dirinya telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas di media sosial. Ia melakukannya lantaran takut hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan mentalnya.
Aktris berusia 28 tahun tersebut mengatakan tidak akan lagi membagikan unggahan di Instagram, Twitter, dan Facebook miliknya hingga waktu yang tak ditentukan. Pasalnya, Daisy Ridley merasa tidak ingin seperti beberapa orang yang terlalu ketagihan dan keranjingan bermain media sosial. Terlebih, Daisy mengaku telah melihat sendiri rekannya yang merasakan efek negatif dari penggunaan media sosial.
Pemeran dalam “The Rise of Skywalker” itu menyatakan lebih menikmati kehidupan yang jauh dari sorot media ataupun kehebohan di media sosial seperti yang dirasakan sebelumnya. Ia menilai kehidupan pribadi dan karier merupakan sesuatu yang berbeda dan tak boleh dicampur.
“Aku telah mengatur kehidupan pribadiku, sehingga tidak bercampur dengan kehidupan karier. Hal itu karena sebagian besar aku tak ada di media sosial. Statistik menunjukkan hubungan antara itu (media sosial) dengan kecemasan, jadi hal ini sungguh mengkhawatirkan,” ujar Daisy Ridley, seperti dikutip Detik.com dari Smoda.
“Apalagi aku mempunyai teman yang benar-benar ketergantungan dengan ponselnya dan merasakan masalah tersebut,” imbuh Daisy Ridley.
Kemudian Daisy Ridley tidak memungkiri bahwa jauh dari media sosial adalah hal yang cukup sulit. Meski begitu, ia memastikan akan tetap berusaha untuk tak kembali aktif di media sosial.
“Aku tak ingin kembali ke sana, meski kadang-kadang aku memikirkannya. Tapi sejujurnya, aku tak akan mau kembali lagi,” tegas Daisy Ridley.
Sekadar informasi, pernyataan Daisy Ridley memang sesuai dengan pernyataan sejumlah lembaga survei di seluruh dunia yang mengklaim media sosial bisa merusak kesehatan mental para remaja.
Tidak hanya itu, Education Policy Institue dan The Prince’s Trust sempat merilis data yang menyebutkan jika anak remaja mulai merasakan efek negatif dari media sosial sejak mereka berusia 14 tahun. Hal itu pun semakin buruk setelah diberlakukannya aturan lockdown atau karantina wilayah akibat pandemi virus Corona (Covid-19) di berbagai negara.