
TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo mengungkapkan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 hanya untuk meningkatkan elektabilitas partai politik. Ari pun mengatakan sejumlah parpol dengan elektabilitas rendah dibayangi oleh ketakutan saat menjelang Pemilu.
“Nah, ini juga dibayang-bayangi dengan ketakutan elektabilitas yang rendah. Terutama Pilpres, bagaimana posisi popularitas elektabilitas Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, kemudian bagaimana posisi PAN sebenarnya menarik untuk dilihat,” ujar Ari melalui diskusi daring yang diselenggarakan GMPI, Selasa (1/3/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Setya Novanto Cekcok dengan Nurhadi di Lapas Sukamiskin
“Bahwa terdapat ‘kekhawatiran’, ketakutan terkait elektabilitas di Pilpres dan di Pileg. Ketimbang meneruskan Pemilu, lebih baik kita membeli waktu dulu 1-2 tahun untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” sambung Ari.
Ari menyatakan perpanjangan masa jabatan ini bakal menguntungkan pihak yang saat ini sedang berkuasa dan tidak akan didukung oleh oposisi. Dia juga menilai inisiator wacana ini sudah nyaman berada di posisi kekuasaannya masing-masing.
“Jadi muncul godaan untuk terus berkuasa, sehingga mereka berupaya mempertahankan durasi kekuasaan,” terang Ari.
Baca juga : Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan, PDIP: Lebih Baik Jokowi Jadi Wantimpres Saja
Seperti telah diberitakan, wacana penundaan Pemilu kembali mencuat usai Muhaimin mengusulkan hal itu pada Rabu (23/2/22). Wakil ketua DPR ini beralasan, penundaan Pemilu itu penting dilakukan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Setelah itu, PAN juga ikut menyatakan sikap mendukung usulan penundaan Pemilu tersebut.
Menurut sumber CNNIndonesia.com, Muhaimin ingin PKB memperoleh keuntungan saat mengusulkan isu penundaan Pilpres 2024. Keuntungan yang dimaksud yakni PKB mendapat popularitas, lantaran menjadi topik pembicaraan setelah menjadi partai pertama yang menyuarakan penundaan.
Sementara PAN sendiri menjelaskan, selain karena faktor ekonomi, mereka turut mempertimbangkan situasi politik global, khususnya pascainvasi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/22). Tidak hanya itu, PAN mengklaim juga mempertimbangkan tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meningkat.
Baca juga : Tanggapi Usulan Tunda Pemilu, Pengamat: Mereka Remehkan Pemimpin Indonesia Selanjutnya
Lebih lanjut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ikut mendorong wacana penundaan Pemilu. Dia mengaku memutuskan hal itu usai mendapatkan aspirasi dari para petani.