TIKTAK.ID – Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menyoroti rencana proyek pengadaan gorden rumah dinas (Rumdin) anggota DPR. Ubedilah menilai alasan pengadaan gorden sebesar Rp48 miliar untuk 505 unit rumah dinas itu tidak masuk akal.
“Harga gorden untuk satu rumah mencapai Rp90 juta juga saya menilai tidak masuk akal. Bagaimana rasionalisasinya harga gorden satu rumah sebesar Rp90 juta untuk rumah yang jarang ditempati?” ucap Ubedilah, seperti dilansir Republika, Rabu (30/3/22).
Kemudian Ubedilah mengatakan alasan gorden sudah 10 tahun lebih tidak diganti juga tidak masuk akal. Sebab, dia menyebut gorden itu termasuk kain yang tahan rusak lantaran jarang disentuh manusia.
Baca juga : Soal Pemanggilan Andi Arief, Demokrat Desak KPK Profesional dan Tak Jadi Alat Politik untuk Tekan Oposisi
“Pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu memenuhi indikator sia-sia. Hal itu buang-buang uang saja di tengah banyak rakyat yang sengsara. Apalagi berdasarkan informasi yang saya dapat, tidak sedikit rumah jabatan anggota DPR itu jarang ditempati atau tidak ditempati,” terang Ubedilah.
Ubedilah pun menuding anggota DPR sudah kehilangan empatinya pada rakyat banyak. Dia juga menganggap rencana pengadaan gorden tersebut telah melukai hati rakyat.
“Uang Rp48,7 miliar yang digunakan untuk membeli gorden rumah jabatan anggota DPR itu lebih baik digunakan untuk membantu rakyat kecil yang saat ini sedang susah hidupnya,” kata Ubedilah.
Baca juga : NasDem-Demokrat Bertemu, Benarkah Bahas Duet Anies-AHY di 2024?
Ubedilah menegaskan bahwa pembelian gorden rumah jabatan anggota DPR sangat tidak perlu dan tidak mendesak. Pasalnya, kata Ubedilah, tidak akan ada masalah bila gordennya tidak diganti.
“Apakah gara-gara gorden yang tidak diganti, kemudian anggota DPR tidak bisa tidur?” sergahnya.
Sementara itu, wacana pengadaan gorden tersebut rupanya tidak didukung penuh oleh anggota Dewan. Sejumlah perwakilan fraksi berpendapat pengadaan itu tidak urgen dan bisa disalurkan ke hal lain yang lebih penting.
Baca juga : Partai Berkarya Pimpinan Tommy Soeharto Tak Diakui Pemerintah
“Lebih baik anggaran Rp90 juta itu untuk hal yang lain lah. Soal gorden rumah itu kan tidak urgen, karena gorden rumah yang ada masih bisa layak digunakan,” ungkap Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Baidowi saat dihubungi, Selasa (29/3/22), mengutip Kompas.com.