
TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan belakangan ini sering menjadi tamu undangan dalam sejumlah acara partai politik (parpol). Parpol yang mengundang Anies di antaranya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Merespons fenomena tersebut, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai partai-partai yang tidak punya tokoh politik yang marketable bakal terus berburu dengan mendekati tokoh yang dirasa potensial untuk dipromosikan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Karena hal itu merupakan salah satu cara mereka untuk menyelamatkan diri, supaya tidak terdegradasi oleh Parliamentary Threshold 4 persen,” ujar Umam, seperti dilansir MNC Portal Indonesia, Selasa (1/2/22).
Baca juga : Profil Ainun Najib, Pria NU Berprestasi yang Diminta Jokowi Pulang ke Indonesia
Lebih lanjut, Umam menilai sistem Pemilu juga tidak mengalami perubahan. Dia menyebut Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) dijalankan secara serentak.
Umam menjelaskan, hal itu berarti kecocokan dalam memilih tokoh Capres-Cawapres bakal berdampak pada efek ekor jas atau coattail effect yang diharapkan mampu mendongkrak elektabilitas partai-partai politik itu. Selain itu, Umam juga menganggap ada sejumlah parpol yang agresif melakukan itu.
“Belakangan terlihat yang cukup agresif melakukan hal itu yakni PAN, PPP, dan juga termasuk Nasdem yang elektabilitasnya diprediksi mayoritas hasil survei akan terkoreksi signifikan di Pemilu 2024 mendatang,” ucap Umam.
Baca juga : Soal Temuan Kandungan Lumpur Lapindo, Walhi: Bukan Harta Karun tapi Kutukan
PPP sendiri mengakui kalau banyak kader yang menginginkan agar partai bisa mengusung Anies pada Pilpres 2024. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi.
“Ya itu merupakan salah satu aspirasi yang berkembang di partai,” ungkap Arwani di sela acara Harlah dan Muskerwil PPP DIY di Hotel Grand Rohan, Bantul, Senin (31/1/22), mengutip CNN Indonesia.
“Insyaallah kita ingin apa yang menjadi aspirasi dari kader juga menjadi perhatian kita (elite partai),” imbuhnya.
Arwani lantas menyatakan fokus PPP sekarang yakni mengembalikan kejayaannya di Pemilu ke depan. Pasalnya, mereka sudah kehilangan banyak kursi.
Baca juga : Dewan Pertimbangan MUI Minta Dubes Jerman Dipanggil Soal Peresmian Museum Holocaust di Minahasa
“Ada banyak kursi kita yang harus kita kembalikan. 19 kursi yang telah kita raih sekarang ini tentu sangat jauh untuk bisa berpartisipasi dalam Pilpres. Tentu harus merajut kolaborasi dan koalisi dengan partai-partai politik lain,” jelasnya.