
TIKTAK.ID – Pengamat politik, Saiful Huda Ems, menyatakan bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko layak menjadi presiden menggantikan Joko Widodo atau Jokowi. Saiful menyebut Moeldoko pantas menjabat sebagai presiden lantaran mempunyai rekam jejak yang baik dan memiliki banyak pengalaman.
“Beliau tidak hanya pernah menjadi Panglima TNI, namun saat ini juga menduduki jabatan sebagai KSP dan sosok yang suskes meraih gelar doktor di dunia akademisinya,” ujar Saiful, seperti dilansir Terkini.id — jaringan Suara.com, Minggu (22/8/21).
Saiful mengatakan selain berpengalaman, Moeldoko juga memiliki rekam jejak ketegasan moral yang baik. Menurutnya, Moeldoko juga menjadi salah satu pejabat yang selalu berani dan terdepan dalam menyikapi berbagai aksi teror.
Baca juga : Menguak Misi Sebenarnya Wacana Amendemen UUD 1945 yang Tuai Polemik
“Jika Anda masih ragu, maka silakan saja cari di Google tentang bagaimana kiprah Moeldoko selama ini, dia tegas tanpa tedeng aling-aling,” terang Saiful.
Kemudian Saiful menilai Moeldoko tidak ambisius menjadi calon presiden di kontestasi politik Pilpres 2024. Sebab, kata Saiful, Moeldoko tampak tenang saja di saat politisi lain memasang baliho di berbagai penjuru Indonesia.
“Tapi Moeldoko malah fokus membantu kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19,” ucap Saiful.
Baca juga : PKS Puji Pemerintah yang Berhasil Evakuasi WNI dari Afghanistan
Sekadar informasi, nama Moeldoko dan mantan Panglima TNI yakni Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sempat muncul dalam sejumlah survei soal tokoh potensial di Pilpres yang dirilis sejumlah lembaga. Akan tetapi, elektabilitas keduanya tak pernah lebih dari 1 persen.
Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang digelar pada 28 Februari-8 Maret 2021, elektabilitas Gatot Nurmantyo sebesar 1 persen, dan elektabilitas Moeldoko tercatat sebesar 0,1 persen. Nama keduanya muncul dari pertanyaan terbuka.
Kemudian pada survei Charta Politika pada 20-24 Maret 2021, elektabilitas Moeldoko tercatat lebih unggul ketimbang Gatot, yaitu 1,3 persen, sedangkan Gatot 0,6 persen.
Baca juga : Terkait Isu Masa Jabatan Presiden, Pengamat Ajak Masyarakat Kawal Wacana Amendemen UUD 1945
Lebih lanjut, dalam survei Indikator Politik Indonesia 13-17 April 2021, elektabilitas Gatot sebesar 0,9 persen. Namun indikator tidak menyertakan Moeldoko dalam simulasi tertutup 17 nama ini, sehingga tak diketahui elektabilitasnya.
Mengutip Bisnis.com, survei daring Platform Nyari Presiden memaparkan bahwa Gatot menempati posisi teratas untuk tokoh muslim dari kalangan TNI. Gatot mendapatkan angka 60,61 persen, sedangkan Moeldoko 6,03 persen.