TIKTAK.ID – Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi berkunjung ke terminal Grogol, Jakarta Barat untuk membagi-bagikan sembako secara langsung kepada masyarakat, tepatnya pada Selasa (10/8/21).
Pakar Sosiologi Bencana dari Nanyang Technological University atau NTU Singapura, Sulfikar Amir mengungkapkan keheranannya terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membagikan bantuan sosial (bansos) secara langsung di terminal Grogol tersebut.
Menurut Sulfikar, pembagian bansos langsung yang dilakukan Jokowi memperlihatkan ketidaksanggupan Pemerintah dalam hal menyalurkan bansos bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga : Jokowi Berikan Bintang Jasa ke 325 Nakes Gugur Akibat Covid
“Kenapa dia harus turun tangan, cuma untuk menunjukkan bahwa dia sendiri itu tak mampu mengurusi itu,” ungkap Sulfikar sebagaimana dilansir Suara.com, Kamis (12/8/21).
Peristiwa itu sampai melahirkan kerumunan. Sulfikar memandang tindakan Jokowi yang membagikan langsung itu termasuk memalukan. Bahkan pembagian bansos itu tak tertata.
“Jadi menurut saya ini cukup memalukan sebagai seorang presiden yang turun tangan lantas ternyata hasilnya juga semakin berantakan sih. Artinya ini refleksi dari bagaimana buruknya pengelolaan bantuan sosial di negeri ini,” sebutnya.
Baca juga : Era Firli Disebut Periode Terburuk KPK Sejak Berdiri
Menurut Sulfikar, semestinya pembagian bansos bisa dikelola lebih baik oleh Kementerian terkait. Supaya Jokowi selaku Kepala Negara tidak harus turun tangan langsung membagikan bansos kepada masyarakat.
“Karena ini kan sesuatu yang sesungguhnya dapat dikelola dengan lebih baik ya, terdapat Kementerian khusus, ada menterinya ada pegawainya, ada birokratnya ada ASN dan lain sebagainya. Jadi tak ada alasan tak dapat mengelola itu dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, Sulfikar menyatakan aksi bagi-bagi bansos telah dilakukan Jokowi lebih dari sekali, di tempat yang berbeda.
Baca juga : Komnas HAM Dukung Langkah KSAD Hapus Tes Keperawanan
“Meskipun tahun lalu lebih kasar lagi karena bansosnya dibuang dari kaca mobil. Jadi sekarang mungkin agak lebih teratur, jadi mobil gede yang berhenti lagi bagi-bagikan, namun begitu presiden pergi antriannya berantakan,” lanjutnya.
Selanjutnya, ia menyoal tentang logika Jokowi yang sulit dimengerti lantaran kerap membagikan bansos ke masyarakat secara langsung.
“Padahal kan dia Presiden, orang paling berkuasa di Republik ini. Dia dapat menyuruh siapa saja untuk melakukan itu dengan baik,” imbuhnya.