TIKTAK.ID – Pakar politik dari Universitas Bengkulu, Dr. Panji Suminar mengatakan bahwa Partai Golkar harus bisa bergerak cepat dalam menentukan posisi mereka di peta Pemilu presiden serta penentuan calon wakil presiden (Cawapres) yang menjadi representasi partai politik berlambang Pohon Beringin tersebut.
“PPP telah menyatakan sikap mengusung Gubernu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (Capres) dan sepertinya mereka akan menyodorkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai tandem Ganjar,” ungkap Panji Suminar di Bengkulu, pada Jumat (28/4/23), seperti dilansir Republika.co.id.
“Begitu pula dengan PAN, dan mereka meng-endorse Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Tampaknya mereka bakal memasangkan Ganjar-Erick,” imbuhnya.
Baca juga : Unggah Foto Ganjar dan Sandiaga Berdampingan, Putra Jokowi: Cocok Gak Nih?
Panji menjelaskan bahwa saat ini Golkar tertinggal jika tidak bergerak cepat. Sebab, kata Panji, posisi Wapres tentu akan diperebutkan oleh dua parpol tersebut dan mereka sudah punya sosok yang akan diusung untuk menjadi pendamping Ganjar.
“Jadi, Golkar mau kemana, bila dia mau merapat ke Prabowo, tentu mesti berhadapan dengan Muhaimin Iskandar dengan PKB-nya. Kalau sampai lambat merapat ke PDIP dan Ganjar, maka mereka akan didahului PPP atau PAN,” tutur Panji.
Kemudian Panji menyebut posisi Golkar sebenarnya sudah cukup punya daya tarik, dibandingkan dengan PPP dan PAN, baik dari basis massa, ambang batas parlemen, maupun kader potensial.
Baca juga : Prabowo Puncaki Hasil Simulasi 3 Capres Survei Poltracking
“Asalkan Golkar mau menurunkan targetnya dari kursi Capres menjadi kursi Cawapres dan tidak memaksakan sosok Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk disodorkan sebagai calon wakil presiden yang akan diusung,” jelas Panji.
Panji pun menilai Golkar punya kader potensial yang dapat menjadi pasangan Ganjar Pranowo, yaitu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menyebut Airlangga Hartarto cukup menjadi king maker saja, seperti yang dilakukan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
“Kalau dari hitung-hitungan, Ridwan Kamil lebih punya potensi dan elektabilitas, serta sosok yang bisa disuguhkan kepada milenial sebagai pemilik suara terbesar. Di bawahnya RK baru sosok Sandiaga Uno dan Erick Thohir,” terang Panji.