TIKTAK.ID – Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni mengatakan keputusan Menteri Olahraga (Menpora) menjadi Ketua Panitia Lokal Piala Dunia U-20 cukup mengejutkan. Artinya, keputusan tersebut menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kemenpora yang akan menangani secara langsung kepanitiaan perhelatan di bawah FIFA tersebut.
Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali sebagai Ketua INAFOC (Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee) pada Rapat Internal Terbatas Kabinet di Istana Negara, Rabu (1/7/20).
Penunjukan tersebut disebabkan seluruh pembiayaan akan dilakukan melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), sehingga harus ada unsur Pemerintah di dalam panita penyelenggara.
“Berdasarkan keputusan rapat tadi, INAFOC langsung dipimpin menteri yang membidangi, yakni Menpora,” ujar Zainuddin usai Rapat Internal Terbatas di Istana Presidan, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (1/7/20).
Lebih lanjut, Kusnaeni menilai keputusan untuk menjadikan Menpora sebagai Ketua INAFOC adalah sesuatu yang mengejutkan. Pasalnya, kata Kusnaeni, lazimnya Pemerintah hanya memberi dukungan dan fasilitasi untuk ajang internasional ini.
“Kalau sekarang Presiden menunjuk Menpora, berarti itu gambaran bahwa Pemerintah ingin memastikan Piala Dunia U-20 betul-betul terlaksana dengan baik,” jelas Kusnaeni.
“PSSI tidak perlu kecil hati, karena sisi positifnya, ada jaminan dukungan finansial dari Pemerintah. PSSI pun bisa fokus mempersiapkan tim agar bisa berprestasi,” imbuhnya, Kamis (2/7/20).
Seperti diketahui, sebagai perpanjangan tangan dari FIFA, PSSI bakal tetap mengurus teknis pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Dalam struktur organisasi INAFOC nantinya, PSSI maupun Kementerian dan Lembaga terkait serta profesional di bidangnya bakal turut dilibatkan.
Masalahnya, PSSI kerap dihadapkan pada persoalan komunikasi dengan Pemerintah yang membuat persiapan menjadi kusut. Salah satunya perencanaan anggaran persiapan Timnas Indonesia U-19 yang sampai saat ini belum juga rampung.
PSSI disebut tidak memahami tata kelola APBN, meskipun Menpora menyebut sampai saat ini permintaan anggaran dari PSSI masih dalam tahap review di Kemenpora.
“Mengenai koordinasi, saya kira PSSI seharusnya sudah berbenah. Berkaca pada kasus Shin Tae Yong, itu masalahnya di komunikasi dan koordinasi. Tapi saya yakin PSSI sudah belajar dari masalah itu, komunikasi dan koordinasi akan semakin penting dan krusial dalam persiapan Piala Dunia ini,” tuturnya.