TIKTAK.ID – Sebuah penelitian unik terjadi di salah satu peternakan Susu Rus Moloko di Moskow, Rusia. Mereka melakukan sebuah uji coba teknologi Virtual Reality (VR) yang unik pada sapi-sapi mereka.
Pada penelitian tersebut, para peternak memasangkan headset VR ke telinga sapi. Hal itu dilakukan agar sapi lebih santai dan gembira. Sebuah alasan yang cukup masuk akal, sebab sapi dibuat rileks dengan menikmati keseharian dan melihat video pemandangan. Selain itu, si sapi juga akan melihat padang rumput hijau tanpa khawatir adanya pemangsa.
Berdasar informasi dari Gamerant, para peternak melakukan hal tersebut supaya sapi bisa tenang melihat kondisi lingkungan seperti itu dan membantu menghilangkan stres. Selain itu, mereka juga berharap agar sapinya bisa banyak menghasilkan susu.
Baca juga: Gila! Pre-Order Samsung Galaxy Fold Harga 30-an Juta, Ludes Terjual 30 Menit Saja
Sementara itu, headset VR sendiri memang khusus dirancang oleh para ahli dokter hewan. Mereka melakukannya supaya hewan mempunyai visual warna yang sudah disesuaikan dengan apa yang dilihat oleh si sapi tersebut.
Kemudian, terdapat perangkat berteknologi lain yang mereka gunakan untuk bisa menghasilkan lebih banyak susu. Selain menggunakan headset VR, mereka juga memainkan musik klasik supaya sapi tenang dengan alunan musik. Bahkan, pemijat otomatis juga sudah mereka persiapkan untuk mengurangi stres si sapi.
Sebelumnya, ketika masa pengujian, sapi masih tampak seperti biasa. Setelah dipasangkan headset VR tersebut, malah mampu menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan suasana hati si sapi. Namun, sejumlah peneliti itu menambahkan, meski sudah menunjukkan hasil yang positif, namun terdapat beberapa hal lain yang masih harus dicoba lagi pada penelitian ini.
Baca juga: Benarkah Tesla Keluaran 2021 Bakal Hadir Tanpa Alat Kemudi?
Teknologi VR tersebut merupakan ide baru yang mempunyai manfaat cukup besar bagi industri peternakan. Sebab, selama ini VR hanya kerap digunakan untuk sekadar bermain game. Namun kini, VR bisa membantu peternak sapi agar bisa menghasilkan banyak susu.
Para peneliti menambahkan akan terus mengembangkan ide tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin metode ini akan digunakan pada jenis hewan yang lain.