TIKTAK.ID – Bentrokan antara pendukung Presiden AS, Donald Trump dan kelompok tandingannya terjadi di San Diego, California, seperti yang dilaporkan saluran Fox 5 AS, Sabtu (9/1/21).
Acara, yang disebutkan dalam selebaran sebagai “Patriot March”, berlangsung di sepanjang Ocean Front Walk dan dimulai pada Sabtu sore. Sekelompok demonstran tandingan -beberapa dari kelompok anti-fasis, berpakaian serba hitam dan memegang tongkat- muncul dan berhadap-hadapan dengan kelompok pendukung Trump, dan selanjutnya ketegangan berubah menjadi kekerasan.
Polisi San Diego menyatakan demonstrasi itu ilegal atas tindakan kekerasan dan kepolisian segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk memisahkan pihak saling berlawanan satu sama lain.
“Semua kelompok telah meninggalkan daerah itu. Kami akan selalu memfasilitasi protes damai. Namun, kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan”, tulis Departemen Kepolisian San Diego di Twitter menyusul perkembangan tersebut, seperti yang dilansir Sputniknews.
Tak ada laporan terjadinya korban jiwa dalam bentrokan tersebut.
Kekerasan di San Diego mencerminkan keresahan di seluruh negeri setelah kerusuhan hebat di Capitol AS pada Rabu (6/1/21), ketika ribuan pendukung Trump dengan beringas menyerbu Capitol AS. Mereka berusaha untuk mencegah Kongres mengesahkan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden.
Para pengunjuk rasa menyerang polisi dengan pipa logam dan bahan kimia pengiritasi, merusak properti, merampas panggung peresmian dan menduduki rotunda di dalam gedung Capitol.
Serangan itu terjadi setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk terus berjuang membalikkan hasil pemilu yang oleh Trump disebut telah “dicuri” darinya.
Lima orang tewas akibat kekerasan memasuki kompleks Capitol. Platorm media sosial kemudian ramai-ramai memblokir akun Trump, sementara anggota parlemen Demokrat telah mulai mengajukan mosi untuk mencopot Trump dari jabatannya.
Anggota parlemen dan tokoh masyarakat lainnya telah meminta Trump untuk mundur atau dicopot dari jabatannya setelah kekerasan di Capitol, dan menyalahkan dia karena menghasut kerusuhan dengan mengoorganisasi unjuk rasa besar di Washington dan berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa terjadi kecurangan dalam pemilu 3 November lalu.
Sementara itu, pendukung Trump telah menyelenggarakan pawai dan demonstrasi, seperti acara lokal Sabtu kemarin, untuk menunjukkan dukungan mereka. Dalam beberapa kasus, aksi mereka berubah menjadi kekacauan dan kekerasan saat bertemu dengan demonstrasi tandingan.