
TIKTAK.ID – Penasihat Relawan Joko Widodo-Prabowo Subianto (JokPro) untuk 2024, Muhammad Qodari mengatakan bahwa dirinya tidak ingin ambil pusing terkait penolakan sejumlah partai politik, termasuk PDI-Perjuangan soal wacana presiden tiga periode.
Qodari mengatakan saat ini relawan ingin terlebih dahulu fokus menggalang dukungan dari masyarakat, untuk merealisasikan usulannya. Ia pun menyebut parpol akan mengikuti jika rakyat sudah berkehendak.
“Kita bicara sama rakyat, dan nanti kalau rakyat sudah mendukung, maka partai pasti ikut. Politician go where the voters are,” ujar Qodari melalui sambungan telepon, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (21/6/21).
Baca juga : PA 212 Tak Mampu Bendung Massa yang Hadir di Sidang Vonis Rizieq
“Jadi, mengapa JokPro konsentrasi ke masyarakat? Karena dalam demokrasi ya, parpol mendengarkan masyarakat, sehingga kami konsentrasi kepada masyarakat,” imbuh Qodari.
Untuk diketahui, pernyataan Qodari juga merujuk pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei yang dirilis pada 20 Juni itu mengungkapkan bahwa sebanyak 66 persen pemilih PDI-P setuju Jokowi kembali maju di periode ketiga.
Kemudian Qodari mengingatkan bahwa PDIP harus mempertimbangkan hasil survei tersebut agar tidak ditinggalkan oleh pemilihnya.
Baca juga : 9 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Cabut Gugatan di MK, Kenapa?
“Peluang itu sangat besar, terlebih jika melihat survei SMRC. Ada 66 persen pemilih PDIP, mendukung Jokowi tiga periode. PDI pun harus melihat aspirasi pendukungnya. Jika tidak, maka akan ditinggalkan oleh pemilihnya,” tutur Qodari.
Akan tetapi, dalam survei yang sama, publik menyatakan tidak setuju jika Presiden Jokowi kembali menjadi capres untuk ketiga kalinya (52.9 persen). Yang setuju jumlahnya lebih sedikit, yaitu 40.2 persen, dan yang tidak menjawab ada 6.9 persen.
Sementara itu, sejumlah partai sempat menyampaikan penolakan terhadap usulan Jokowi-Prabowo maju dalam Pilpres 2024. Salah satunya PDIP, yang menganggap usulan kembali mencalonkan Jokowi akan mengubah UUD dan hal itu bertentangan dengan sikap partai.
Baca juga : Singgung Hak Asasi, Putri Gus Dur Desak Jokowi Batalkan Pemecatan Pegawai KPK
Selain itu, Partai Gerindra turut menolak Jokowi menjabat tiga periode. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, dirinya khawatir bila wacana itu justru menjadi serangan politik bagi Jokowi.
“Pak Jokowi sendiri sudah menegaskan tidak berkenan [tiga periode]. Jadi saya khawatir wacana itu malah menjadi bahan serangan politik kepada beliau,” ucap Habiburokhman, Senin (21/6/21).