TIKTAK.ID – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan Jenderal Qassem Soleimani adalah “martir al-Quds”, karena dia mengabdikan hidupnya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan Israel. Pembunuhannya oleh Amerika Serikat persis dengan kejahatan yang sering dilakukan oleh rezim Israel, seperti yang dilaporkan PressTv.
Hal itu disampaikan oleh Haniyeh pada Senin (6/1/20) saat mengikuti prosesi pemakaman Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Jenderal Soleimani, di Teheran, Iran.
Amerika membunuh Jenderal Soleimani dan Wakil Komandan Hashd al-Sha’abi Abu Mahdi al-Muhandis pada Jumat lalu melalui serangan udara di Bandara Internasional Baghdad. Pembunuhan itu dilakukan atas perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca juga: Buntut Pembunuhan Soleimani dan Al Muhandis, Parlemen Irak Sepakat Usir Pasukan AS dari Irak
Haniyeh melanjutkan bahwa Hamas berutang kepada kebijaksanaan Jenderal Soleimani dalam meraih seluruh kemampuan yang dimilikinya saat ini. Perlawanan Palestina, tidak akan berhenti memerangi Israel dan perjuangan akan terus berlanjut.
“Sampai kita bersihkan semua musuh dari tempat suci al-Quds,” katanya.
Dia mengatakan bahwa keberadaannya di Iran saat ini adalah “untuk mengungkapkan perasaan tulusnya kepada seorang saudara lelaki terkasih dan seorang komandan martir, seorang komandan yang membuat banyak pengorbanan dan perlawanan untuk Palestina sampai ia mencapai posisi saat ini”.
“Kami datang ke Iran untuk turut berduka cita bersama Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Khamenei, Pemerintah dan bangsa Iran,” kata Haniyeh.
Baca juga: Demonstrasi di Sejumlah Kota Besar Amerika Kutuk Pembunuhan Qassem Soleimani
“Dia [Jenderal Soleimani] adalah Komandan Pasukan Quds IRGC dan dia adalah martir al-Quds,” kata pemimpin Hamas itu.
Haniyeh juga mengirimkan belasungkawa kepada keluarga Jenderal Soleimani dan menyebutnya sebagai salah satu “pembawa bendera perlawanan terhadap Zionis dan Amerika.”
Halaman selanjutnya…