TIKTAK.ID – Pemerintah mengklaim siap untuk memfasilitasi dialog antara ulama Indonesia dan Afghanistan, menyusul krisis kemanusiaan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan langsung hal itu dalam pertemuan virtual Sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 di Istana Kepresidenan Bogor.
“Indonesia siap memfasilitasi dialog antarulama, termasuk dengan ulama Afghanistan,” ungkap Retno dalam konferensi pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/11/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Retno, pertemuan serupa sudah pernah terjadi pada 2018 silam. Dia menceritakan, saat itu Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Trilateral Ulama’s Meeting. Pertemuan itu pun melibatkan antara ulama Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Retno mengatakan pertemuan tersebut ditujukan untuk proses perdamaian.
Baca juga : Dukung 9 Kiai Sepuh soal Muktamar NU Ditunda, Panitia: Tak Ada Mudaratnya
Kemudian tidak hanya menyinggung pentingnya peran ulama, dalam pertemuan ASEM, Jokowi juga menyoroti isu pemberdayaan perempuan Afghanistan.
Retno mengklaim Jokowi juga ingin berkontribusi, sehingga janji Taliban untuk menjunjung hak-hak perempuan dapat dipenuhi.
Dia menegaskan, Indonesia bakal memanfaatkan Indonesia-Afghanistan Solidarity Network untuk kerja sama pemberdayaan perempuan.
Baca juga : PSI: Ada Maksud Terselubung Jokowi Dikaitkan Formula E
“Indonesia juga siap untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi para perempuan,” ujar Retno.
Retno menjelaskan, Jokowi turut mendorong mitra Asia-Eropa untuk membantu rakyat Afghanistan.
Jakarta sendiri mengaku berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk peningkatan kapasitas di Afghanistan. Bahkan Indonesia juga menyatakan siap untuk melanjutkan komunikasi dengan berbagai pihak mengenai isu Afghanistan dan terus membantu rakyat Afghanistan.
“Kini pemerintahan inklusif belum terwujud, dan situasi kemanusiaan memburuk. Ada sekitar 23 juta rakyat Afghanistan yang terancam krisis pangan. Bantuan kemanusiaan menjadi prioritas, kami berkomitmen memberikan bantuan, termasuk untuk bantuan kapasitas,” tegas Jokowi, mengutip CNBC Indonesia dari keterangan resmi Istana.
Baca juga : Purnawirawan Jatim Siap Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Lebih lanjut, hal lain yang turut disoroti oleh Indonesia yaitu soal pentingnya kebersamaan dalam menyelesaikan masalah global, kerja sama internasional, bangkit dari pandemi, dan penguatan sistem kesehatan global. Hal itu demi mengantisipasi potensi pandemi di masa mendatang.
Selain Retno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri I Gede Ngurah Swajaya turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut.