TIKTAK.ID – Pemerintah Afghanistan dan Taliban kembali menemui tembok tebal terkait rencana pembebasan ratusan anggota kelompok Taliban sebagai bagian dari syarat pembicaraan damai kedua belah pihak. Ganjalan pembebasan ratusan anggota Taliban ini datang dari beberapa negara di luar Afghanistan, kata para pejabat Afghanistan, Senin (17/8/20).
Sebelumnya pembicaraan damai diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari setelah Majelis Tinggi Afghanistan bertemu di Kabul pada 9 Agustus dan menyetujui pembebasan 400 tahanan Taliban. Dari jumlah itu, termasuk banyak tahanan yang terlibat dalam serangan mematikan.
Baca juga: Turki Ngotot Serang Terus Suku Kurdi di Wilayah Irak
Sementara, pada Kamis lalu, Afghanistan hanya membebaskan 80 tahanan Taliban dan belum ada pembebasan lebih lanjut sejak itu, tulis France24.
“Tidak ada rencana untuk membebaskan tahanan hari ini juga,” kata seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional (NSC) negara itu kepada AFP.
Penundaan pembebasan itu “terkait dengan kekhawatiran beberapa negara terhadap beberapa orang dalam daftar itu,” kata seorang anggota tim perunding Afghanistan, Ghulam Farooq Majroh, kepada AFP.
Baca juga: Israel Kembali Gempur Jalur Gaza
Pejabat NSC lainnya mengatakan bahwa beberapa “mitra internasional mengaku keberatan” dengan pembebasan para tahanan.
Pejabat NSC dan Majroh tidak mengidentifikasi negara-negara tersebut, tetapi Paris dan Canberra menyatakan keberatan dengan pembebasan beberapa anggota Taliban yang dituduh membunuh warga negara dan tentara kedua negara.
Halaman selanjutnya…