
TIKTAK.ID – Seorang pejabat administrasi Trump yang tidak mau disebutkan namanya menyalahkan Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir Iran pada minggu lalu, tulis CNN, menyusul laporan New York Times sebelumnya yang mengutip sumber anonim AS yang menunjuk Tel Aviv sebagai dalang dari pembunuhan itu.
Dilansir dari RTnews, pejabat senior ini menolak menjawab terkait pembunuhan fisikawan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh pada Jumat lalu ketika ditanya apakah AS mengetahui rencana serangan itu sebelumnya atau berpartisipasi dalam bentuk apa pun, kata CNN pada Rabu (2/12/20). Namun, pejabat itu mengakui bahwa AS dan Israel sebelumnya telah berbagi informasi tentang operasi rahasia sebelum melaksanakannya, tetapi menolak untuk mengatakan apakah itu termasuk kasus ini.
Seperti yang dilaporakn CNN dan New York Times, belum jelas apa saja yang diketahui pemerintahan Trump tentang serangan itu sebelumnya. Pembunuhan itu sendiri terjadi seminggu setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengunjungi Israel dan singgah di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Presiden Donald Trump telah memberi restu Pompeo dan pejabat pemerintahan lainnya untuk menghukum Iran secara agresif dengan menghindari risiko Perang Dunia III, tulis Daily Beast pada Selasa.
Para pejabat Iran menyebut Israel sebagai dalang pembunuhan Fakhrizadeh dan telah bersumpah akan memberikan balasan.
Sementara Israel telah mengklaim bahwa Fakhrizadeh memimpin proyek pengembangan senjata nuklir Iran. Para pejabat Iran telah berulang kali menegaskan bahwa investasi nuklir negara itu hanya untuk tujuan damai, dan Badan Energi Atom Internasional mengatakan program senjata nuklir Iran sudah berakhir pada awal 2000-an.
Mantan Direktur CIA, John Brennan mengatakan pembunuhan Fakhrizadeh adalah tindakan “kriminal” dan “sangat ceroboh” yang dapat memicu “babak baru konflik regional.” Melalui akun Twitternya, dia mencuit pada Jumat kemarin bahwa jika pembunuhan itu disponsori negara, itu akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan akan mendorong lebih banyak Pemerintah yang akan membunuh pejabat asing.
Pada Jumat lalu, konvoi kendaraan anti peluru Fakhrizadeh yang sedang melaju ke Absard, timur Teheran, diserang. Laporan Iran tentang insiden itu bergeser tajam pada Minggu, dengan kantor berita semi-resmi Fars mengatakan Fakhrizadeh ditembak dengan senapan mesin yang dioperasikan dari jarak jauh setelah keluar dari kendaraannya.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa tim komando 12 orang menyergap konvoi dan dibantu oleh kelompok logistik 50 orang yang menyusup ke layanan keamanan Iran dan memutus aliran listrik ke daerah itu sebelum memulai penyergapan.