TIKTAK.ID – Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield mengatakan gelombang kedua kasus virus Corona di Amerika Serikat bisa lebih buruk dari yang sekarang. Bahayanya lebih tinggi karena wabah gelombang kedua itu kemungkinan akan bertepatan dengan musim penyakit flu, seperti yang dilaporkan BBC, Rabu (22/4/20).
Dia bilang, situasi itu akan menciptakan “ketegangan yang tak terbayangkan” pada sistem perawatan kesehatan Amerika.
Pada saat ini, menurut catatan Johns Hopkins University Amerika memiliki lebih dari 800.000 kasus positif Covid-19. Ini membuat Amerika menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Sementara, lebih dari 45.000 orang meninggal akibat virus tersebut di seluruh Amerika.
Baca juga: Dianggap Lamban Tangani Virus Corona, PM Inggris Dikecam dan ‘Diseret’ ke Hadapan Parlemen
California pada Senin kemarin mencatat kenaikan kasus-kasus baru tertinggi. Sementara New Jersey, menjadi negara bagian Amerika yang paling terpukul selain New York yang mengalami kematian tertinggi dalam satu hari.
Redfield dalam sebuah wawancaranya dengan Washington Post mengatakan bahwa “ada kemungkinan serangan virus di Amerika pada musim dingin mendatang akan benar-benar lebih sulit dari yang sekarang kita lalui”.
Dia mendesak para pejabat Amerika untuk mempersiapkan kemungkinan terpaksa menghadapi wabah flu dan virus Corona pada saat bersamaan.
Halaman selanjutnya…