
TIKTAK.ID – Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, diketahui menyindir fraksi Demokrat yang melakukan aksi keluar atau walk out saat rapat paripurna pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja (Ciptaker) pada 5 Oktober 2020 silam.
Arteria mengatakan bahwa mulanya Demokrat sempat menyetujui UU Ciptaker, ketika masih dalam pembahasan. Akan tetapi, ia mengklaim saat ada awak media yang meliput, fraksi tersebut menyatakan menolak.
Arteria menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan majelis hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Uji Formil UU Ciptaker di Mahkamah Konstitusi, mengenai salah satu fraksi yang menolak UU tersebut.
Baca juga : Alasan Jokowi Tak Akan Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode
“Jadi kalau memang ada walk out, apa yang diperdebatkan? Nanti saya kasih videonya yang mulia, mereka itu sudah sepakat di awal. Tapi begitu ada media dan elemen buruh, tiba-tiba pernyataannya berubah. Apakah hal ini yang mau kita jadikan dasar?” ujar Arteria melalui sidang uji formil UU Cipta Kerja yang dilakukan secara daring, Kamis (17/6/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Kemudian Arteria menuding Demokrat tidak banyak melakukan kontribusi terhadap pembuatan UU Ciptaker, namun saat disahkan berkoar-koar di media.
“Yang mulia juga harus menanyakan, ada atau tidak fraksi yang on-off on-off? Ada tidak fraksi yang baru terbit, baru hebat, dan baru bicara lantang pada saat masuk media televisi,” kata Arteria.
Baca juga : Warga NTT Suarakan Referendum Masa Jabatan Presiden untuk Jokowi
Arteria pun membandingkan kontribusi fraksi-fraksi lain, terutama PDIP dan Golkar. Ia menilai kedua fraksi tersebut sudah banyak berkontribusi dalam pembuatan UU Ciptaker.
“Dari detik awal hingga detik akhir, hadir duduk berkontribusi melakukan pembahasan secara kritis. Itulah perdebatan kami, bukannya berdebat hanya saat ada media. Yang diperdebatkan pun sangat substantif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arteria mengaku fraksinya dan beberapa fraksi di DPR yang lain sudah melakukan pembahasan UU Ciptaker sesuai etika politik. Ia menyebut hal itu berbeda dengan Demokrat.
Baca juga : LSI: Jokowi Bukan King Maker dan Relawannya Tak Punya Pengaruh untuk Pilpres 2024
“Kita tentu sudah sangat beradab dan menghargai etika politik dan bagaimana kita melakukan pembahasan-pembahasan dan berdialektika kebangsaan di ruang-ruang rapat Badan Legislasi,” tutur Arteria.
Perlu diketahui, fraksi Demokrat memutuskan walk out dari rapat paripurna pengesahan omnibus law RUU Ciptaker di komplek parlemen, pada 5 Oktober petang. Penegasan walk out tersebut disampaikan oleh anggota Fraksi Demokrat, Benny Kabur Harman, yang sempat menginterupsi agenda selanjutnya, yakni pandangan dari Pemerintah.