TIKTAK.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan bahwa pernyataan penggiat media sosial, Ade Armando berbahaya untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Sulaeman Tanjung menilai Ade tidak seharusnya mengangkat isu identitas Kristen dalam politik.
“Memperalat identitas agama di dalam politik sangat berbahaya terhadap keutuhan bangsa,” ujar Sulaeman dalam keterangan tertulis, pada Jumat (4/11/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Sulaeman menegaskan, PBNU menolak keras penggunaan politik identitas dalam kontestasi politik. Dia menganggap hal itu justru bisa memecah-belah bangsa.
Baca juga : Nama Moeldoko Muncul di Musra Relawan Jokowi, Bagimana Peluangnya di Pilpres 2024?
Untuk itu, Sulaeman pun mengimbau semua pihak supaya tidak terprovokasi oleh isu identitas agama ataupun isu-isu lain yang berpotensi dapat menimbulkan perpecahan.
“PBNU menentang penggunaan politik identitas dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sebab, cara seperti ini akan merusak keutuhan bangsa dan NKRI,” tutur Sulaeman.
Sementara itu, NasDem menganggap Ade telah menyebarkan politik identitas.
“Ya kan hanya Ade saja yang bisa jawab itu, kan hanya Ade Armando yang nyebarkan politik identitas,” kata Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, pada Kamis (3/11/22).
Baca juga : PA 212 Turun Aksi 411 di Dekat Istana, Habib Rizieq Hadir?
Ali menerangkan, baik NasDem maupun Anies tak perlu menanggapi Ade. Pasalnya, lanjut Ali, Ade membenci Anies, sehingga apapun yang dikerjakan Anies akan dinilai salah.
Untuk diketahui, Ade Armando sempat menyatakan persaingan ketat dalam Pilpres 2024 mendatang hanya akan terjadi jika mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi.
Menurut Ade, Anies berpotensi kuat menang bila mampu mengambil 40-50 persen suara pemilih Kristen di Indonesia. Dia pun berpendapat kekompakan suara pemilih Kristen yang akan menentukan kemenangan dua nama tersebut dalam Pilpres.
Baca juga : Jokowi Dapat Penghargaan Internasional dari Forum Perdamaian Abu Dhabi
“Terkait video saya, pemilih pada 2024 nanti, kemungkinan besar yang menentukan hasil akhir adalah pemilih Kristen,” ungkap dosen di Universitas Indonesia (UI) tersebut, pada Kamis (3/11/22), mengutip detik.com.
Kemudian mengenai politik identitas, Ade menyebut pihak yang memecah-belah yakni pihak yang memakai politik identitas demi memenangkan misinya. Dia lantas mengaku tidak merasa sebagai pelaku politik identitas.
“Ini bukan politik identitas, jika saya misalnya mengatakan pilihlah Anies atau Ganjar Pranowo karena agama atau sukunya, itu baru politik identitas,” ucap Ade.