PBNU Klaim Kisruh dengan PKB Hanya Masalah Antarsaudara dalam Keluarga
TIKTAK.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali buka suara mengenai kerenggangan hubungan antara PBNU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PBNU mengeklaim masalah ini bukanlah masalah yang serius. Ketika ditanya terkait sosok Wakil Presiden Mar’uf Amin yang menawarkan diri menjadi juru damai terkait perseteruan ini, PBNU pun hanya menjawab santai.
“Ya kita tunggu saja perkembangannya, karena ini masalah antarsaudara dalam keluarga, maka tidak perlu khawatir. Tidak ada yang serius,” ujar Ketua Bidang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Ulil Abshar Abdalla, pada Kamis (8/8/24), seperti dilansir Sindonews.com.
Meski begitu, Ulil mengakui PBNU menyambut baik niat Mar’uf Amin. Ia mengatakan sesepuh NU sebagai pendiri PKB terus dijadikan rujukan, demi tercapainya hubungan baik antara PBNU dan PKB.
Baca juga : INDEF Ragukan Klaim Pemerintah ‘IKN Bakal Dapat Investor Kakap dari China dan Jepang’
“Seluruh sesepuh NU yang dulu mendirikan PKB, ya kita apa namanya, kita jadikan lah sebagai rujukan untuk mengelola secara lebih baik lagi hubungan antara PBNU dan PKB,” ungkap Ulil.
Untuk diketahui, makin merenggangnya hubungan internal PBNU dan PKB membuat Wakil Presiden, Ma’ruf Amin turut bereaksi. Terhadap kondisi yang mendera PBNU dan PKB tersebut, Ma’ruf Amin justru menyatakan siap menawarkan diri menjadi mediator untuk mendamaikan kedua belah pihak, bila kedua pihak memang ingin mencari solusi damai.
“Jika (saya) diminta untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu,” ucap Ma’ruf Amin di Yogyakarta, pada Rabu (7/8/24).
Baca juga : PBNU-PKB Memanas, Anak Buah Yahya Staquf Tuding PKB Dalangi Demo Kantor PBNUv
Akan tetapi, lanjut Ma’ruf Amin, kalau hanya dijadikan sebagai alat untuk menghantam salah satu kubu, maka dia menolak. Pasalnya, dia menilai hal itu hanya akan menajamkan konflik.
Di sisi lain, pengamat politik Hendri Satrio berpendapat sebagai organisasi masyarakat (ormas), PBNU mestinya fokus mengurus umat, alih-alih terjun ke dalam politik praktis dan mengobok-obok PKB.
“Harusnya tetap di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan saja PKB berpolitik,” tegas Hendri, pada Jumat (8/8/24).
Hendri menilai PKB sukses menjadi partai besar seperti sekarang ini tak lain akibat pengelolaan yang baik. Dia menyebut PBNU idealnya mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
Baca juga : PKB Disebut Salah Sistem, Gus Yahya-Gus Ipul vs Cak Imin Makin Panas
“Karena jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB, namun untuk berpolitik praktis itu tidak ada,” kata Hendri.
Tak hanya itu, Hendri juga menganggap respons PBNU melalui GP Ansor terkesan resisten saat menghadapi demonstrasi di depan Kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat. Bahkan Hendri menyebut respons itu sudah melewati batas.