
TIKTAK.ID – Ledakan di sebuah pangkalan AS provinsi Dayr al-Zawr, di Suriah pada 7 April lalu dilaporkan melukai empat tentara AS. Ledakan itu awalnya diduga akibat dari tembakan artileri, namun kini ledakan itu diduga merupakan sebuah serangan dari dalam pangkalan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih di kamar mandi dan depot amunisi, kata Washington. Insiden itu kini masih diselidiki lebih lanjut.
Gabungan Joint Task Force Inherent Resolve (CJTF-OIR), kelompok yang bertanggung jawab atas operasi AS di Irak dan Suriah, memposting pernyataan pada Jumat (15/4/23) pagi bahwa apa yang awalnya diklasifikasikan sebagai “serangan tidak langsung” kini diyakini sebagai “serangan yang disengaja dengan menggunakan bahan peledak” oleh individu atau individu yang tidak dikenal, menargetkan fasilitas pancuran dan area penyimpanan amunisi, seperti yang dilansir Russian Today, Sabtu (16/4/22).
CJTF-OIR awalnya mengatakan, “dua putaran tembakan tidak langsung… melanda dua bangunan pendukung” di Green Village pada 7 April, dan bahwa empat anggota layanan AS “sedang dievaluasi karena cedera ringan dan kemungkinan cedera otak traumatis”.
Pangkalan AS di Suriah itu awalnya didirikan untuk mengoordinasikan koalisi pimpinan AS melawan teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) di Suriah dan Irak.
CJTF-OIR sekarang bertanggung jawab atas beberapa ratus tentara AS di Suriah timur. Mereka mengawasi milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang didukung AS, yang menguasai daerah-daerah di sebelah timur Efrat dan sejauh ini menolak reunifikasi dengan Pemerintah di Damaskus.
Sementara pasukan AS yang tersisa di Suriah dan Irak sebelumnya telah mendapatkan sejumlah serangan roket dan mortir -yang dituduhkan oleh Pentagon pada kelompok ISIS atau milisi Syiah yang diduga bersekutu dengan Iran– namun serangan dengan bahan peledak yang ditanam di sebuah pangkalan AS adalah metode serangan terbaru.
The Military Times mengatakan pada Jumat kemarin bahwa hal itu meningkatkan prospek penyusupan, penyimpangan dalam keamanan pangkalan, atau bahkan mungkin serangan orang dalam.
Pada minggu lalu, pasukan militer AS yang bersekutu dengan kelompok SDF mengadakan latihan militer bersama di Dayr al-Zawr Suriah dekat perbatasan Irak, di tengah berlanjutnya kekhawatiran di Baghdad atas kemungkinan pembebasan teroris ISIS dari penjara yang dikelola AS di Suriah.