
TIKTAK.ID – Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengumumkan registrasi vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan virus Corona oleh Kementerian Kesehatan Negara Palestina.
Vaksin tersebut terdaftar di bawah prosedur otorisasi penggunaan darurat tanpa uji klinis tambahan di negara tersebut. Sputnik V telah didaftarkan dengan prosedur yang sama sebelumnya di Aljazair, Argentina, Bolivia, dan Serbia.
Pengiriman Sputnik V ke Palestina direncanakan pada kuartal pertama 2021 dengan gelombang pertama diharapkan tiba dalam waktu satu bulan. Pasokan vaksin akan difasilitasi oleh mitra internasional RDIF di India, China, Korea Selatan, dan negara lain.
CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev mengatakan, “Kualitas tinggi dan kemanjuran vaksin Sputnik V menstimulasi minat yang semakin besar dari lebih banyak negara terkait pendaftaran, pengiriman dan produksinya. Kami senang bahwa selain di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin, Sputnik V kini juga akan hadir di Timur Tengah. Ini akan memungkinkan kami lebih menggabungkan kekuatan untuk kemenangan bersama yang lebih cepat atas infeksi virus Corona dengan menjamin akses ke vaksin yang efektif dan aman untuk lebih banyak negara dan rakyatnya.”
Sputnik V didaftarkan berkat sejumlah keunggulan utama, di antaranya:
Khasiat Sputnik V lebih dari 90%, dengan perlindungan penuh terhadap kasus Covid-19 yang parah.
Vaksin Sputnik V didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan dipelajari dengan baik, yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.
Sputnik V menggunakan dua vektor berbeda untuk dua suntikan dalam proses vaksinasi, memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin yang menggunakan mekanisme pengiriman yang sama untuk kedua suntikan.
Keamanan, kemanjuran dan kurangnya efek negatif jangka panjang dari vaksin adenoviral telah dibuktikan oleh lebih dari 250 studi klinis selama dua dekade.
Lebih dari 1,5 juta orang telah divaksinasi dengan Sputnik V.
Pengembang vaksin Sputnik V bekerja sama dengan AstraZeneca dalam uji klinis bersama untuk meningkatkan kemanjuran vaksin AstraZeneca.
Vaksin Sputnik V telah disetujui di Rusia, Belarusia, Serbia, Argentina, Bolivia, dan Aljazair, sedangkan proses persetujuan vaksin di UE juga sudah dimulai.
Tidak ada alergi kuat yang disebabkan oleh Sputnik V.
Suhu penyimpanan Sputnik V pada + 2 + 8 C berarti dapat disimpan di lemari es konvensional tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur rantai dingin tambahan.
Harga Sputnik V kurang dari $10 per shot, sehingga terjangkau di seluruh dunia.
Terkait hal ini, Kantor Berita RBTH Indonesia juga turut menawarkan kepada Indonesia dalam hal ini pihak Kenenkes RI untuk mengikuti jejak Palestina.
“Pelestina resmi menjadi negara pertama di Timur Tengah yang meregistrasi vaksin Sputnik V. Mungkin selain Sinovac dan Pfizer, @KemenkesRI tertarik menguji Sputnik V? Makin banyak alternatif vaksin, tentu itu makin baik. Apalagi, efikasi vaksin Rusia mencapai lebih dari 90 persen”, cuit RBTH Indonesia lewat akun resmi @RBTHIndonesia, Selasa 12 Januari kemarin.
Sekadar informasi, Russia Beyond The Headlines (RBTH) adalah sebuah kanal berita dan informasi multibahasa yang menyediakan berita, opini, komentar dan analisis tentang budaya, politik, bisnis, sains dan kehidupan masyarakat Rusia.