TIKTAK.ID – Selama ini orang menganggap metaverse merupakan dunia 3D yang hanya bisa diakses dengan perangkat VR seperti Oculus, kaca mata khusus produksi Meta yang dapat digunakan untuk mengakses metaverse ciptaan Meta–dahulu Facebook. Metaverse ciptaan Meta itu bernama Horizon Worlds.
Akan tetapi, pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa metaverse jauh lebih besar dari itu. Dia menyebut game metaverse yang lebih populer dari Horizon World hari ini adalah Decentraland, Sandbox, dan Axie Infinity.
“3 game ini dapat diakses tanpa perlu menggunakan kacamata khusus seperti Oculus dan bisa diakses lewat layar komputer biasa,” ujar Alfons melalui video yang dibagikan Jumat (18/2/22), seperti dilansir Tempo.co.
Lantas Alfons memetakan penguasa metaverse. Dia menjelaskan, per Januari lalu, Microsoft telah mengeluarkan dana sebesar US$ 69 miliar (Rp991 triliun) untuk membeli pengembang game Call of Duty, Activision Blizzard. Hal itu demi mempersiapkan masa depan metaverse versi perusahaan tersebut.
Alfons mengatakan, sebetulnya metaverse mampu memberi dampak multidimensi pada dunia game. Terutama, kata Alfons, karena mata uang di dalam game selama ini hanya berlaku satu arah dan memberikan manfaat ekonomi untuk produsen game saja.
“Tapi ke depan, akan menjadi berlaku dua arah,” terang Alfons.
“Jadi pemain game yang selama ini tidak bisa menerima manfaat ekonomi dari mata uang dalam game, bakal memperoleh manfaat ekonomi langsung,” imbuhnya.
Alfons mencontohkan seorang pemain yang memiliki jutaan koin dalam Pokemon Go, akan bisa menggunakannya untuk membeli tahu kriuk, bila dia bisa mendapati penjualnya yang juga pemain game yang sama. Alfons menyatakan transaksi dapat terjadi jika pemain itu bersedia menukarkan tahu kriuk miliknya dengan seri Pikachu yang baru datang.
“Koin atau token dalam game metaverse yang Anda mainkan ini berbentuk aset crypto. Kemudian bisa langsung dikonversi dengan mata uang riil, dan bisa langsung Anda gunakan,” tutur Alfons.
Dia pun mengklaim jutaan orang akan rela berkecimpung bermain blokchain game di metaverse, karena bisa mendapatkan aset Non Fungible Token atau NFT. Selain itu, pemain juga memperoleh aset kripto yang dapat dijual dalam exchange kripto, seperti binance, coinbase.
“Kalau di Indonesia dapat jual di tokocrypto atau indodax,” jelas Alfons.