TIKTAK.ID – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa Neno Warisman dan sejumlah rekannya mabuk agama.
Pernyataan Ngabalin itu terkait undangan acara Tahlil Nasional yang digelar untuk mendoakan kematian enam orang mantan Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Ngabalin, tahlil merupakan kegiatan peribadatan yang sesuai dengan ajaran Islam. Akan tetapi, Ngabalin mempermasalahkan cara Neno mengundang jemaah yang menggunakan narasi provokatif.
Baca juga : KSP: Ada Agenda Jerumuskan Jokowi di Balik Isu Presiden 3 Periode
“Masa, mendakwahkan orang dengan cara penuh fitnah, provokatif, dan penuh kebencian? Itu yang saya tidak setuju. Itu yang saya bilang orang mabuk agama, belum siuman, dan orang berhalusinasi,” ujar Ngabalin seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (16/3/21).
Kemudian Ngabalin mengutip Alquran surat An-Nahl ayat 125, yang intinya memerintahkan umat Islam untuk mengundang atau berdakwah dengan hikmah dan cara yang baik.
Lantas politikus Partai Golkar tersebut mengklaim bahwa undangan Tahlil Nasional tak sesuai ajaran Islam. Ia juga menilai Neno dkk hanya menebarkan kebencian dan provokasi.
Baca juga : Jokowi Akan Bangkitkan Kembali Hambalang untuk Pusat Pelatihan Atlet
“Siapa Anda? Apa Anda paling suci? Anda ini paling bersih? Bilang tuh sama Abdullah Hehamahua, sama Amien Ras, mengapa imbauan dan undangan kok seperti itu?” ucap Ngabalin.
Ngabalin pun menyebut negara sudah berlaku adil dalam kasus penembakan enam orang laskar FPI. Pasalnya, kata Ngabalin, negara telah meminta lembaga independen Komnas HAM untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tidak hanya itu, Ngabalin menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah membuka pintu diskusi kepada Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3). Oleh sebab itu, ia mengaku heran dengan tindakan Neno dkk yang masih menyalahkan Pemerintah.
Baca juga : Yusril Sebut Peluang Jokowi 3 Periode Lewat Amendemen UU, Kecil
“Anda sudah jumpa kan itu, Abdullah Hehamahua. Amien Rais juga sudah jumpa itu dengan Presiden, sudah mendengar, dan sudah menyampaikan semua apa yang mereka hendak sampaikan. Lalu kenapa keluar cara lain?” tegas Ngabalin.
Ngabalin pun mendoakan keenam almarhum agar diterima di sisi Allah SWT. Ia mengaku bukan tidak berempati, melainkan merasa perlu meluruskan orang yang berdakwah dengan narasi provokatif.
Perlu diketahui, sejumlah pemuka agama Islam berencana menggelar Tahlil Nasional untuk mendoakan enam orang laskar FPI yang akan disiarkan daring pada 16 Maret pukul 20.00 WIB.
Baca juga : Jokowi Respons Tegas Isu Presiden 3 Periode: Jangan Buat Kegaduhan Baru
Melalui undangan berbentuk video, aktivis Neno Warisman mengajak umat Islam untuk ikut serta. Sedangkan HM Mursalin menyinggung soal perjuangan membela agama lewat acara tersebut.
“Kita akan melakukan tahlil dan doa untuk enam syuhada yang sampai saat ini (kasusnya) masih terkatung-katung. Satu-satunya harapan kita adalah berdoa kepada Allah karena ini termasuk menolong agama Allah,” tutur Mursalin dalam video yang tersebar di media sosial.