
TIKTAK.ID – Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan bahwa perkembangan komunikasi soal koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin baik. Akan tetapi, dia mengakui setidaknya terdapat tiga kendala yang membuat ketiga partai tidak kunjung segera meresmikan koalisi.
“Satu, kami masih belum pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu ini tidak bisa kawin paksa kan,” terang Willy di ruangannya, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (19/9/22), seperti dilansir Republika.co.id.
“Tentu proses pembangunan chemistry di dua ranah, yakni ranah antarpartai dan ranah antara kandidat dengan partai. Jadi tidak sederhana itu,” imbuh Willy.
Baca juga : Luhut Dapat Tugas Baru ‘Lagi’ dari Jokowi, Kali Ini Apa?
Kemudian Willy mengungkapkan, ada faktor kendala lain, yaitu proses pencocokan dari masing-masing partai. Dia menjelaskan, proses tersebut harus berjalan bersamaan, sehingga hal itu menjadi ganjalan di masing-masing partai.
“Dua layer ini harus dapat berjalan secara simultan. Itu yang beratnya, ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja, itu kan satu layer. Sedangkan ini bekerja dalam dua ranah lah, dua dunia, dua alam, Capres-Cawapresnya, dan partainya,” tutur Willy.
Menurut Willy, dalam pembahasan koalisi, Partai Nasdem tidak hanya membicarakan visi. Dia melanjutkan, Partai Nasdem turut membahas permasalahan kebangsaan dan setelah menemukan titik persamaan, maka pembahasan calon bakal berlanjut.
Baca juga : AHY Nilai Jokowi Cuma ‘Gunting Pita’ Garapan SBY, Gibran Buka Suara
“Bukan hanya visi, berangkat dari masalah, habis itu baru kita bersepakat apa yang harus kita lakukan, setelah itu baru, oh kalau begini siapa yang cocok,” terang Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR tersebut.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, sempat bicara mengenai kemungkinan terbentuknya koalisi baru, yakni Poros Perubahan. Dia menyebut Nasdem, PKS, dan Demokrat bakal menjadi anggota koalisi tersebut.
“Saat ini kami tengah mematangkan Poros Perubahan, PKS, Nasdem, dan PD. Masing-masing partai tentu memiliki aspirasi, dan kita sedang cari titik temu, doakan saja semoga ada jodoh,” ucap Kholid, mengutip detik.com.
Baca juga : Politisi PDIP Sebut Kepuasan Publik Era Jokowi Lebih Tinggi Ketimbang Era SBY
Sementara itu, Kabakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengaku soal koalisi akan disampaikan kemudian. Dia memaparkan, Demokrat juga membuka saran dari masyarakat terkait Capres-Capres-Cawapres yang mungkin baik memimpin Indonesia.