
TIKTAK.ID – Puluhan pengurus DPD Partai Ummat Kota Depok, Jawa Barat diketahui telah mengundurkan diri, menyusul dua pengurus pusat Agung Mozin dan Neno Warisman. Mundurnya puluhan kader tersebut pun dianggap dapat mengganggu eksistensi Partai Ummat yang hendak mengikuti Pemilu 2024.
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais harus bertindak supaya partai barunya itu tidak loyo sebelum bertarung dalam kontestasi politik lima tahunan.
“Ini yang harus diantisipasi Partai Ummat, jangan sampai sebelum bertarung sudah lemas dan tidak berdaya. Terkait akan layu sebelum berkembang, itu kita lihat saja ke depan,” ujar Ujang, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (11/10/21).
Baca juga : Demokrat Sebut Yusril Pakai Hukum Hitler di Perkara AD/ART
Kemudian Ujang menduga puluhan kader mundur dari Partai Ummat kemungkinan lantaran merasa tak nyaman hingga kecewa. Dia memprediksi rasa tak nyaman tersebut karena munculnya elite baru, seperti yang berasal dari kelompok Gerakan 212.
“Karena terbentuk elite baru, sehingga tidak membuat nyaman orang-orang yang selama ini berjuang. Mereka tidak memperoleh peran besar karena elite baru itu,” ucap Ujang.
Ujang mengatakan Amien harus bisa merekrut kader baru untuk menggantikan puluhan kader yang keluar tersebut. Dengan begitu, kata Ujang, Partai Ummat akan mampu bersaing dalam Pemilu 2024.
Baca juga : Fadli Zon Desak Densus 88 Dibubarkan, Begini Respons Kadensus
“Tapi jika tidak bisa mengantisipasi banyaknya kader yang keluar, tentu bisa saja bakal memperlemah perjuangan Partai Ummat yang ingin lolos Pemilu dan ingin menjadi partai tiga sampai lima besar,” terangnya.
Ujang menyatakan bahwa Amien mempunyai pengalaman panjang dalam menghadapi masalah seperti ini. Dia menyebut Amien ikut mendirikan dan membesarkan Partai Amanat Nasional (PAN), serta pernah menjabat sebagai Ketua MPR.
“Pak Amien memiliki pengalaman, fungsi partai adalah manajemen konflik. Ini yang harus dilahirkan kembali oleh Amien,” sambungnya.
Baca juga : Akademisi Sebut Pujian Profesor Singapura ke Jokowi ‘Subjektif dan Berbahaya’
Lantas Ujang menilai pengunduran diri sejumlah kader merugikan Partai Ummat. Dia berpendapat Partai Ummat akan menghadapi kesulitan jika pengunduran diri pengurus dan kader terus terjadi.
“Sebuah kerugian bagi Partai Ummat, katakanlah orang yang aset partai tapi memilih keluar. Jika terus terjadi, akan merepotkan mereka sebagai peserta Pemilu 2024,” jelas Ujang.