TIKTAK.ID – Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi dan membahas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 .
Terlebih, Herzaky mengatakan jika kemudian ada politisi atau kelompok politisi yang berupaya mencabut hak konstitusional rakyat di 2024 untuk memilih dan dipilih, untuk mengevaluasi kinerja para pemimpin dan wakil rakyat selama 2019-2024 dengan meniadakan atau memundurkan Pemilu 2024.
“Saran kami, mari saat ini kita fokus saja memantau, mengkritisi, dan membantu Pemerintah dalam menangani pandemi,” ujar Herzaky melalui keterangan pers, seperti dilansir Sindonews.com, Kamis (19/8/21).
Baca juga : Pakar Hukum Tata Negara Soal Isu Amendemen UUD 1945: Urgensi dan Waktunya Tidak Pas
Herzaky menilai masih ada banyak hal yang perlu dilakukan. Baik untuk memastikan penurunan jumlah pasien positif Covid-19 harian, penurunan jumlah meninggal harian, penurunan positivity rate, maupun penurunan death rate.
Menurut Herzaky, upaya tersebut dilakukan agar Indonesia dapat mencapai angka seperti sebelum kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3 Juli 2021.
Herzaky menyatakan kini sejumlah indikator memang turun dibandingkan beberapa minggu terakhir. Namun ia menganggap masih belum serendah seperti sebelum PPKM Darurat pada 3 Juli 2021 dimulai.
Baca juga : Keluarga Ryan Jombang Tunggu Ketegasan Lapas untuk Bahar bin Smith
“Apa sekarang angka positif harian sudah di bawah 10 ribu kembali? Apakah angka kematian sudah berada di bawah 500, seperti sebelum akhir Juni 2021? Target testing dan vaksinasi harian saja masih jauh dari harapan, jadi kita butuh kerja dengan hasil nyata, bukan kerja sekadar citra belaka,” tutur Herzaky.
Untuk diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga Jumat (20/8/21) pukul 12.00 WIB ada penambahan 20.004 kasus baru Covid-19 selama 24 jam terakhir. Artinya, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 3.950.304 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.
Kemudian ada penambahan 26.122 kasus sembuh Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir. Maka total jumlah kasus sembuh Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 3.499.037 orang.
Baca juga : Ngotot Minta Perpanjangan Penahanan Rizieq Dibatalkan, Kuasa Hukum: Kalau Tidak, Kami Tuntut di Akhirat
Meski begitu, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 19-20 Agustus 2021, terdapat sebanyak 1.348 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sedangkan sejak awal pandemi, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 123.981 orang.