
TIKTAK.ID – Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengingatkan Pemerintah bahwa pemblokiran rekening sepihak berpotensi meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan Indonesia.
Seperti diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir puluhan rekening FPI. Munarman menilai langkah sepihak Pemerintah itu dapat memunculkan pikiran negatif di tengah masyarakat, bahwa penguasa bisa berlaku seenaknya sendiri dalam memblokir rekening seseorang.
“Dengan runtuhnya kepercayaan terhadap sistem perbankan itu, maka pada akhirnya dapat mendorong masyarakat untuk tidak lagi menggunakan jasa perbankan. Hal itu pun menimbulkan rush money pada akhirnya,” ujar Munarman, seperti dilansir CNN Indonesia, Senin (18/1/21).
Baca juga : Komnas HAM: Sambil Ketawa, Laskar FPI Nikmati Adu Tembak dengan Polisi
Rush money sendiri merupakan fenomena ketika masyarakat berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank. Aksi tersebut dapat menggembosi perekonomian sebuah negara.
Sebelumnya, hingga akhir pekan lalu PPATK melaporkan bahwa pihaknya telah memblokir sebanyak 89 rekening FPI dan afiliasinya. PPATK beralasan pemblokiran rekening itu adalah tindak lanjut dari keputusan Pemerintah dalam membubarkan dan melarang keberadaan FPI.
Kemudian Munarman mengatakan tidak mengetahui siapa saja eks pengurus yang rekeningnya ikut diblokir oleh PPATK.
Baca juga : Said Didu Kritik Prabowo, Sebut Pertahanan RI ‘Sudah Jebol’ Diterobos China
“Saya tidak mengetahui rekening siapa saja yang diblokir PPATK, karena mereka tidak memberi tahu kita,” ucap Munarman.
Halaman selanjutnya…