
“Sebelum isu korupsi Ahok terselesaikan secara transparan kepada publik, kami nyatakan menolak Ahok. Tidak terbatas CEO IKN, melainkan juga termasuk minta agar Erick Thohir mencopot Ahok dari posisi Komisaris Pertamina,” ucap Novel.
Sementara mengenai pemindahan Ibu Kota, Novel mengatakan kelompoknya menolak karena selain membutuhkan biaya spektakuler, dapat diasumsikan Pemerintah akan kembali berutang. Ia pun berasumsi Pemerintah akan meminjam kebutuhan pembangunan melalui China.
Baca juga: BTP Jadi Kandidat Kepala IKN, PA 212: Ada Rahasia Penting Jokowi yang Dipegang Ahok
“Selain pinjaman kepada investor China Asing dan Aseng, biaya pasti sangat besar bagi Presiden untuk mendapat persetujuan dari DPR RI,” sergah Novel.
Menurut Novel, Mujahid 212 mengimbau Jokowi untuk menghadap ke sejumlah tokoh nasional seperti mantan TNI atau ABRI sebelum menghadap ke DPR RI untuk membahas masalah ini. Jika nanti Ahok tetap terpilih menjadi Kepala Badan Otorita IKN, Novel pun mengancam kelompoknya akan menggelar aksi demo penolakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menyampaikan empat nama kandidat Kepala Badan Otorita IKN di Istana Kepresidenan pada Senin (2/3/20). Empat kandidat tersebut adalah Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.