TIKTAK.ID – Banyak orang meyakini marah-marah bisa menyebabkan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Lantas benarkah marah menyebabkan darah tinggi?
Sebetulnya marah dan tekanan darah tidak selalu berhubungan. Namun ada kemungkinan bila Anda terlalu sering marah, maka bisa mengembangkan tekanan darah tinggi.
Seperti dikutip Kompas.com dari laman Better Health, efek fisik jangka panjang dari kemarahan yang tidak terkendali di antaranya peningkatan kecemasan, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala. Kemudian laman Neuro Science News menyatakan risiko serangan jantung dan angina meningkat hampir lima kali lipat setelah dua jam kita marah.
Menurut penelitian dalam Annals of Behavioral Medicine pada 22 Maret 2022, penderita hipertensi lebih sering marah ketimbang orang yang punya tekanan darah seimbang. Sebab ketika marah, tubuh akan memberikan respon “fight or flight” yang merupakan respons stres. Hal itu membuat tubuh dibanjiri hormon adrenalin dan kortisol, sehingga denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan pun meningkat. Selain itu, suhu tubuh akan naik dan kulit jadi berkeringat.
Mengekspresikan rasa marah memang tidak selalu buruk, tapi marah dengan meledak-ledak juga tidak akan menyelesaikan marah dan bisa merusak hubungan sosial Anda. Bahkan kemarahan yang meledak-ledak sudah terbukti berdampak buruk pada mental dan pengaturan diri.
Berdasarkan hasil riset dalam Social Cognitive and Affective Neuroscience 2016, orang dengan tingkat kemarahan tinggi memiliki keterampilan membuat keputusan yang lemah. Tak hanya itu, memori dan persepsi realitas orang yang pemarah juga cenderung buruk.
Karena efek marah dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti darah tinggi, maka Anda harus mengekspresikan marah dengan cara sehat.
Berikut ini cara mengekspresikan marah dengan sehat:
- Bila Anda sudah merasa lepas kendali, menjauhlah dari situasi tersebut untuk sementara, hingga Anda tenang.
- Anda perlu mengenali dan menerima amarah sebagai hal yang normal dan bagian dari kehidupan.
- Cobalah menentukan alasan yang tepat mengapa Anda merasa marah.
- Jika Anda telah mengidentifikasi masalahnya, pertimbangkan untuk membuat strategi berbeda yang dapat memperbaiki situasi tersebut.
- Lakukan sesuatu yang bersifat fisik, misalnya berlari atau berolahraga.
- Berbicara dengan seseorang yang dipercaya tentang perasaan Anda.