TIKTAK.ID – Monosodium glutamate (MSG) adalah aditif makanan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rasa. Healthline menyatakan MSG berasal dari asam amino glutamat atau asam glutamat, yakni salah satu asam amino paling melimpah di alam. Asam glutamat sendiri adalah asam amino non-esensial, yang artinya tubuh juga bisa memproduksinya.
Secara kimiawi, MSG merupakan bubuk kristal putih yang menggabungkan natrium dan asam glutamat, atau yang dikenal dengan garam natrium. Asam glutamat dalam MSG dibuat dengan memfermentasi pati. Namun sebetulnya tak ada perbedaan kimia antara asam glutamat dalam MSG dan dalam makanan alami.
Seperti dilansir Kompas.com, MSG dapat meningkatkan rasa gurih dan umami, yakni rasa dasar kelima, bersama dengan asin, asam, pahit, dan manis. Namun sejumlah orang menyebut MSG menyebabkan glutamat berlebihan di otak dan stimulasi sel saraf yang berlebihan.
Oleh sebab itu, MSG telah diberi label eksitotoksin. Perlu diketahui, ketakutan terhadap MSG sudah ada sejak 1969, saat penelitian menemukan bahwa menyuntikkan MSG dosis besar ke tikus yang baru lahir menyebabkan efek neurologis yang berbahaya.
Peningkatan aktivitas glutamat di otak memang mampu menimbulkan kerusakan dan MSG dosis besar bisa meningkatkan kadar glutamat dalam darah. Menurut penelitian, megadosis MSG bahkan meningkatkan kadar darah hingga 556 persen.
Meski begitu, glutamat diet seharusnya hanya berpengaruh sedikit atau tidak berpengaruh pada otak Anda, lantaran tak bisa melewati sawar darah-otak dalam jumlah besar. Artinya, tidak ada bukti kuat mengenai MSG bertindak sebagai eksitotoksin jika dikonsumsi dalam jumlah normal.
Hanya saja sejumlah orang mungkin akan mengalami efek samping dari mengonsumsi MSG, atau disebut kompleks gejala MSG.
Sebuah penelitian mengklaim orang dengan sensitivitas MSG melaporkan reaksi dengan MSG dibandingkan dengan 24,6 persen.
Gejala sensitif terhadap MSG di antaranya sakit kepala, sesak otot, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan. Dosis ambang yang menimbulkan gejala itu tampaknya sekitar 3 gram per makanan, namun 3 gram adalah dosis yang sangat tinggi.
Masih belum diketahui alasan kondisi tersebut bisa terjadi. Namun beberapa peneliti menduga dosis besar MSG memungkinkan sejumlah kecil asam glutamat untuk melintasi penghalang darah-otak dan berinteraksi dengan neuron yang mengakibatkan pembengkakan dan cedera otak.