
TIKTAK.ID – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Senin (15/2/21) mengatakan rusaknya hubungan antara Uni Eropa dan Rusia adalah kesalahan Uni Eropa dan menuduh blok itu secara sistematis menghancurkan mekanisme kerja sama antara keduanya.
Hubungan antara Rusia dengan negara-negara Barat terus mendapat tekanan dan semakin rendah pasca-Perang Dingin. Hal ini disebabkan kritik keras negara-negara Barat atas keputusan Moskow yang memenjarakan kritikus Kremlin Alexei Navalny, yang memicu ancaman sanksi dari Uni Eropa terhadap Moskow, seperti yang dikutip dari Reuters.
Alexei Navalny merupakan salah satu tokoh oposisi yang paling vokal mengkritik Kremlin. Ia sudah beberapa kali ditahan Rusia.
Kali ini, ia kembali ditahan ketika tiba di Moskow dari Jerman. Mulanya ia mendapat perawatan dan pemulihan di Jerman setelah diduga diracun di pesawat dengan menggunakan zat saraf Novichok.
Penahanannya itu memicu kecaman terutama dari negara Barat dan memantik demonstrasi yang kian meluas di dalam negeri Rusia. Karena penahanan itu, Uni Eropa selanjutnya mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Lavrov juga melontarkan ucapan pedas terhadap Eropa. Ia mengatakan Moskow siap memutuskan hubungan dengan Uni Eropa jika blok itu menghantamnya dengan sanksi ekonomi yang menyakitkan. Pernyataan tersebut oleh Jerman digambarkan sebagai pernyataan yang membingungkan dan tak dapat dipahami.
Dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Finlandia pada Senin (15/2/21) Lavrov menyalahkan Uni Eropa atas buruknya hubungan keduanya.
“Hubungan secara konsisten telah terkoyak oleh Uni Eropa,” kata Lavrov seperti dikutip oleh kantor berita RIA. “Bangkai hubungan ini secara sadar dihancurkan atas inisiatif Brussels.”
Tekanan sanksi telah meningkat sejak Rusia membuat marah negara-negara Eropa bulan ini dengan mengusir diplomat Jerman, Polandia, dan Swedia tanpa memberi informasi Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, yang sedang berkunjung di Moskow pada saat itu.
Lavrov pada Senin ini mengatakan: “Uni Eropa secara konsisten menghancurkan semua mekanisme tanpa kecuali.”
Namun, katanya, ini tidak berarti Rusia akan menarik diri dari hubungannya dengan masing-masing negara anggota.
“Jangan bingung antara Eropa dengan Uni Eropa. Ketika datang ke Eropa, kami tidak ke mana-mana,” kata Lavrov. “Kami punya banyak teman di Eropa.”