Misi ‘Asta Cita’ Prabowo-Gibran Jika Menang Pilpres 2024: Perketat Masuknya Tenaga Kerja Asing
TIKTAK.ID – Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memperketat masuknya tenaga kerja asing (TKA), bila terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Gagasan tersebut dituangkan dalam satu dari delapan misi “Asta Cita” Prabowo-Gibran.
“Memperketat masuknya tenaga kerja asing,” begitu bunyi dokumen visi, misi, dan program, seperti dilansir CNN Indonesia.
Prabowo-Gibran pun berencana membentuk Satgas Pengawasan TKA, demi melindungi tenaga kerja dalam negeri. Bertalian dengan itu, mereka juga berjanji menciptakan lapangan kerja yang mengutamakan tenaga kerja lokal, guna mengurangi tingkat pengangguran.
Baca juga : Gerindra Inginkan Khofifah Pimpin Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Jatim
Kemudian Prabowo-Gibran akan mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap.
“Lewat subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan,” terang mereka.
Seperti diketahui, Prabowo-Gibran sudah resmi mendaftar ke KPU sebagai bakal Capres dan Cawapres. Mereka diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang beranggotakan Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PBB, Garuda, Prima, dan PSI.
Baca juga : Dua Sosok Penting Saat Palestina Jadi yang Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia Sebelum Proklamasi 1945
Sementara itu, Indikator Politik Indonesia merekam simulasi tiga pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal usia minimal untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Elektabilitas Prabowo-Gibran berhasil unggul dengan elektabilitas sebesar 36,1 persen. Kemudian disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan sebesar 33,7 persen, dan di posisi terakhir yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (23,7 persen).
“Simulasi pasangan tak berbeda signifikan dari simulasi tiga nama (Capres saja),” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis daringnya di Jakarta, pada Kamis (26/10/23), mengutip Republika.co.id.
Baca juga : Anggap Pembantaian Anak di Gaza Tak Cukup, Pemukim Yahudi Ikut-ikutan Teror Anak-anak Tepi Barat Palestina
Akan tetapi, angka simulasi pasangan tersebut menjadi penurunan bagi elektabilitas Prabowo dan Ganjar sebagai perseorangan. Elektabilitas keduanya yakni Prabowo (37,0 persen) dan Ganjar (34,8 persen).
Imbas dari penurunan elektabilitas dari simulasi pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud tersebut pun membawa peningkatan angka bagi pasangan Anies-Muhaimin. Anies sebagai perseorangan punya elektabilitas sebesar 22,3 persen.
Usai adanya simulasi pasangan, pasangan dengan akronim AMIN tersebut mampu meraih angka sebesar 23,7 persen. Sementara yang mengaku tidak tahu atau tidak jawab meningkat dari 5,8 persen menjadi 6,5 persen.