TIKTAK.ID – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar tidak ikut menentukan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Ma’ruf menyampaikan hal itu ketika menghadiri Milad ke-47 MUI.
“Majelis Ulama tak terlibat dalam menentukan Capres dan Cawapres,” ujar Ma’ruf Amin secara virtual, Selasa (26/7/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Pria berusia 79 tahun ini menjelaskan, menentukan Capres dan Cawapres merupakan tugas partai politik atau gabungan partai politik.
Baca juga : Kisruh 2 Kelompok Relawan Jokowi Projo vs Joman, Apa Sebabnya?
“Saya kira ada Mahkamah Konstitusi, dan yang menentukan itu adalah partai politik atau gabungan partai politik. Jadi kita tidak perlu ribut-ribut urusan Capres, karena itu nanti urusan partai politik dan gabungan partai politik,” sambung mantan Ketua MUI tersebut.
Lantas Ma’ruf mengimbau MUI sebagai mitra Pemerintah untuk dapat ikut menjaga keutuhan bangsa dalam Pemilu 2024.
“Yang penting lagi, tentu (MUI) menjadi mitra Pemerintah, Anda menjaga keutuhan bangsa, khususnya dalam menghadapi Pemilu yang akan datang ini,” tutur Ma’ruf.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Jokowi Perintahkan Tembak di Tempat Dua Intelijen Malaysia
“Jangan sampai terjadi pilihan yang berbeda menimbulkan konflik di kalangan bangsa dan umat Islam. Oleh sebab itu, saya sering mengatakan kita jadikan prinsip yang kita sudah lakukan yaitu ya lakum Capres suku’, walana Capres sunnah. Capres ente capres ente, capres saya, capres saya. Jadi tak perlu terjadi benturan-benturan,” imbuh Ma’ruf.
Ma’ruf menilai MUI hanya boleh mengarahkan untuk memilih Capres dan Cawapres yang terbaik. Bapak lima anak ini juga mengingatkan agar memilih Capres dan Cawapres yang afdol.
“Karena itu kita memilih yang afdol ya, jangan yang tidak afdol. Ya tentu yang memiliki kapasitas, kapabilitas, integritas, akhlak yang mulia yang terbaik daripada calon yang ada,” ucap Ma’ruf.
Baca juga : Waketum MUI Klaim Revolusi Akhlak ala Habib Rizieq Sesuai Keinginan Jokowi
“Saya kira Majelis Ulama menyerahkan kepada umat mengenai hal itu. Bukan suka tidak suka, melainkan yang terbaik. Itu barangkali adalah tugas Majelis Ulama, yakni mengarahkan umat ke sana, bukan malah A, B. Ini saya kira negara sangat mengharapkan dan mengapresiasi peran yang telah diberikan,” imbuh Ma’ruf.